Loading...

Minyak Biji Buah Teh Berpotensi sebagai BBN

Sponsored Links
.
Loading...

Minyak Biji Buah Teh Berpotensi sebagai BBN






Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah meneliti berbagai jenis tanaman yang potensial sebagai sumber bahan bakar nabati. Beberapa yakni kelapa sawit, jarak pagar, serta kemiri Sunan.
Tanaman teh merupakan salah satu komoditas perkebunan Indonesia yang pemanfaatannya masih terbatas pada bagian akar, batang, dan daun. Bagian buahnya selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dan hanya sebagian kecil digunakan untuk pembibitan. Padahal, biji yang ada di dalam buah teh memiliki potensi besar sebagai bahan bakar nabati.
Buah teh memiliki diameter sekitar 1 – 5 cm, biasanya berwarna hijau zaitun dengan kulit temputung tebal dank eras. Bijinya berwarna cokelat tua.
Pemanfaatan biji teh sebagai bahan baku untuk biodiesel dianggap sebagai alternatif solusi untuk mencukupi kebutuhan konsumsi energi dunia yang semakin meningkat.
Biji teh memberikan beberapa keuntungan, antara lain potensi produksi yang besar dalam jangka waktu panjang, sistem budidaya yang mudah, dan tidak bersinggungan dengan ketahanan pangan.
Namun, tidak semua tanaman teh dapat dimanfaatkan bijinya karena tanaman teh yang telah dipetik daunnya tidak mampu menghasilkan biji. Adapun biji teh dapat diperoleh dari kebun palsma nutfah dan kebun teh rakyat yang tanamannya kurang dipelihara, sehingga tanaman tetap berbuah dan menghasilkan biji.
Proses produksi biodiesel dari biji buah teh ini umumnya melalui proses ekstraksi, pemunirnia dan transesterifikasi minyak menjadi biodiesel.
Beberapa penelitian telah dilaksanakan antara lain pada tahun 2012, dimana hasil konversi biodiesel yang dihasilkan dari minyak biji teh dan 10 gram methanol sebesar 40 mililiter. Biodiesel yang dihasilkan telah memenuhi standar SNI 8017:2014 meskipun nilai titik nyala yang dihasilkan masih di bawah syarat mutu SNI.
Kajian lebih mendalam terus dilakukan sehingga menghasilkan biodiesel yang memenuhi persyaratan mutu tertentu.
Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Sponsored Links
Loading...
loading...
Flag Counter