Sponsored Links
Loading...
TANAMAN HIAS DAUN ALOKASIA -- Salah satu tanaman hias daun yang memiliki pesona menawan adalah Tanaman Alokasia. Banyak yang menyebut tanaman Alokasia ini dengan tanaman keladi. Tidak salah sepenuhnya memang jika tanaman alokasia ini disebut tanaman keladi oleh masyarakat awam, karena bentuknya memang mirip dengan keladi. Bentuk daun dari tanaman alokasia ini mirip dengan hati dan memiliki umbi.
Tanaman Alokasia sendiri sebenarnya bisa dibedakan dengan tanaman keladi. Dari umbi dan anakannya, tanaman alokasia berbeda dengan tanaman keladi biasanya. Pada Tanaman hias daun alokasia, anakan yang dihasilkan terpisah dari umbi induk atau umbi utama. Antara anakan tanaman alokasia dengan induknya tersambung oleh akar. Berbeda dengan pada umbi keladi yang anakannya menempel pada umbi utama.
Tanaman Alokasia sendiri terdiri atas beberapa jenis antara lain: keladi badak (alocasia melo), keladi tokek (allocasia tigrina) dan keladi menjangan ( Alocasia lowii). Selain jenis yang berbeda tanaman hias daun alokasia juga memiliki corak daun yang berbeda-beda. Masing-masing jenis alokasia juga memiliki warna daun yang berbeda-beda. Warna daun alokasia yang umum adalah hijau muda hingga tua. Namun ada juga warna daun alokasia berwarna kebiruan hingga jingga, meski ini cukup langka.
Bagaimana cara mengatasi masa dormansi atau macet berdaun pada tanaman alokasia? Selama masa dormansi tanaman alokasia mengandalkan cadangan makanan pada umbinya, jika kondisi tidak ideal berlangsung terus menerus, alokasia akan kehabisan cadangan makanan dan akhirnya mati. Untuk mengatasi caranya perlu diketahui penyebabnya, misalnya karena kondisi tanah yang kurang subur dan padat, perlu diganti dan diberikan nutrisi yang cukup. Jika penyebabnya karena kurang air karena musim kemarau bisa dilakukan penyiraman yang cukup.
1. Pemilihan Media tanamn Alokasia
Pemilihan media tanaman alokasia antara lain :Kompos, sekam bakar atau sekam mentah dan andam, yang dicampur dengan perbandingan 1:3:6. Sekam bakar, kompos, pasir malang, dan andam, yang dicampur dengan perbandingan 2:1:1:1. Humus daun bambu, pupuk kandang, dan cacahan pakis, yang dicampur dengan perbandingan 2:1:1.
2. Penempatan Tanaman Alokasia
Alocasia ini hanya membutuhkan pencahayaan dengan intensitas 30-45%, karena itu tempatkan tanaman alokasia pada tempat yang teduh. Bisa juga tanaman alokasia ini sebagai tanaman indoor, atau diletakkan di teras rumah.
3. Penyiraman dan Pemupukan Tanaman Alokasia
Seperti halnya tanaman hias jenis lain, tanaman alokasia juga memerlukan penyiraman yang cukup. Jika terlalu kering bisa disiram setiap hari, namun jika musim penghujan bisa lebih lama lagi. Pemupukan juga bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk NPK yang bersifat slow release, misalnya, Dekastar 18-9-10 . Pupuk ini bisa bertahan sekitar 3 bulan.
4. Repoting atau penggantian Pot
Jika tanaman Alokasia ditanam di dalam pot, lama kelamaan media tanam akan kehilangan kesuburannya. Selain itu akar tanaman alokasia akan memenuhi pot sehingga perlu dilakukan repoting, dengan mengganti media tanamndan membersihkan akar-akar tanaman alokasia yang sudah mati atau rusak.
Nah dengan perawatan yang baik, tanaman alokasia akan mengeluarkan daun yang banyak. lebat dan indah. Selamat mecoba.
Tanaman Alokasia sendiri sebenarnya bisa dibedakan dengan tanaman keladi. Dari umbi dan anakannya, tanaman alokasia berbeda dengan tanaman keladi biasanya. Pada Tanaman hias daun alokasia, anakan yang dihasilkan terpisah dari umbi induk atau umbi utama. Antara anakan tanaman alokasia dengan induknya tersambung oleh akar. Berbeda dengan pada umbi keladi yang anakannya menempel pada umbi utama.
Tanaman Alokasia sendiri terdiri atas beberapa jenis antara lain: keladi badak (alocasia melo), keladi tokek (allocasia tigrina) dan keladi menjangan ( Alocasia lowii). Selain jenis yang berbeda tanaman hias daun alokasia juga memiliki corak daun yang berbeda-beda. Masing-masing jenis alokasia juga memiliki warna daun yang berbeda-beda. Warna daun alokasia yang umum adalah hijau muda hingga tua. Namun ada juga warna daun alokasia berwarna kebiruan hingga jingga, meski ini cukup langka.
Mengatasi Alokasia Macet Daun
Tantangan dari tanaman hias daun Alokasia ini adalah pada susahnya menghasilkan daun yang serempak. Meski sebagai tanaman hias daun, namun tanaman alokasia dikenal sulit menghasilkan daun, lhoh..? Ya tanaman alokasia memiliki fase yang disebut fase dormansi. Fase dormansi ini adalah masa tidur tanaman alokasia karena faktor-faktor yang emrugikan tanaman, misalnya cuaca ekstrim, intensitas cahaya tidak sesuai, tanah kurang unsur hara dan lain sebagainya. Masa dormansi ini alokasia mencoba bertahan dengan tidak mengeluarkan daun untuk bertahan hidup.Salah Satu Jenis Tanaman Alokasia |
Bagaimana cara mengatasi masa dormansi atau macet berdaun pada tanaman alokasia? Selama masa dormansi tanaman alokasia mengandalkan cadangan makanan pada umbinya, jika kondisi tidak ideal berlangsung terus menerus, alokasia akan kehabisan cadangan makanan dan akhirnya mati. Untuk mengatasi caranya perlu diketahui penyebabnya, misalnya karena kondisi tanah yang kurang subur dan padat, perlu diganti dan diberikan nutrisi yang cukup. Jika penyebabnya karena kurang air karena musim kemarau bisa dilakukan penyiraman yang cukup.
Cara Merawat Tanaman Alokasia
Untuk menanam tanaman alokasia berikut ini adalah cara merawatnya :1. Pemilihan Media tanamn Alokasia
Pemilihan media tanaman alokasia antara lain :Kompos, sekam bakar atau sekam mentah dan andam, yang dicampur dengan perbandingan 1:3:6. Sekam bakar, kompos, pasir malang, dan andam, yang dicampur dengan perbandingan 2:1:1:1. Humus daun bambu, pupuk kandang, dan cacahan pakis, yang dicampur dengan perbandingan 2:1:1.
2. Penempatan Tanaman Alokasia
Alocasia ini hanya membutuhkan pencahayaan dengan intensitas 30-45%, karena itu tempatkan tanaman alokasia pada tempat yang teduh. Bisa juga tanaman alokasia ini sebagai tanaman indoor, atau diletakkan di teras rumah.
3. Penyiraman dan Pemupukan Tanaman Alokasia
Seperti halnya tanaman hias jenis lain, tanaman alokasia juga memerlukan penyiraman yang cukup. Jika terlalu kering bisa disiram setiap hari, namun jika musim penghujan bisa lebih lama lagi. Pemupukan juga bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk NPK yang bersifat slow release, misalnya, Dekastar 18-9-10 . Pupuk ini bisa bertahan sekitar 3 bulan.
4. Repoting atau penggantian Pot
Jika tanaman Alokasia ditanam di dalam pot, lama kelamaan media tanam akan kehilangan kesuburannya. Selain itu akar tanaman alokasia akan memenuhi pot sehingga perlu dilakukan repoting, dengan mengganti media tanamndan membersihkan akar-akar tanaman alokasia yang sudah mati atau rusak.
Nah dengan perawatan yang baik, tanaman alokasia akan mengeluarkan daun yang banyak. lebat dan indah. Selamat mecoba.
Sponsored Links
Loading...
loading...