Sponsored Links
Loading...
Irigasi Sederhana Solusi Dikala Kering Melanda |
Saat ini hampir semua wilayah di Indonesia mengalami Musim kemarau atau musim kering, musim ini memang terjadi di wilayah tropis dengan pengaruh sistem muson. Dikatakan musim kemarau, karena pada masa ini curah hujan per bulan di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan juga mengalami musim ini. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Selain keragaman bentuk muka bumi, Indonesia juga diperkaya dari letak geografis maupun letak astronomis. Letak astronomis berpengaruh terhadap iklim, sementara letak geografis berpengaruh terhadap keadaan alam maupun penduduknya.
Kondisi yang seperti ini pastinya berhubungan erat dengan segala aktivitas manusianya. Atau dalam kata lain bahwa kondisi sosial suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan fisiknya. Untuk itu kajian/pembahasan geografi selalu mengkaji/membahas hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi. Dalam hal ini pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tegantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Dan penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya.
Terkait dengan musim kemarau yang melanda, pastinya ada beberapa sektor dalam kehidupan yang turut terganggu, sebut saja sektor pertanian. Akan tetapi sektor ini tetap bisa dijalankan jika bisa menyiasati penggunaan teknologi yang tepat, salah satu nya adalah teknologi pengairan, untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanamam. Salah satu bentuk pengairan yang bisa dijadikan solusi di saat kemarau adalah sistem pengairan dengan menggunakan irigasi sederhana.
Irigasi tetes merupakan sistem irigasi yang cukup sederhana, dimana metode irigasi yang menghemat air dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui selang infus. Irigasi tetes merupakan teknologi irigasi yang bertujuan untuk memanfaatkan ketersediaan air yang sangat terbatas secara efisien. Teknologi ini cocok diterapkan pada lahan kering dengan topografi relatif landai. Bentuk sederhana dari sistem irigasi ini adalah dengan menggunakan botol minuman mineral bekas/bambu yang dilubangi,ada juga yang mendirikan tandon kemudian dialirkan dengan selang kecil untuk tiap tanaman, dan pastinya tetap bisa diaplikasikan pada pot-pot tanaman hias dirumah bahkan untuk sawah.
Cara kerja irigasi tetes sederhana adalah menampung air dalam wadah dengan mengalirkannya ke tanaman menggunakan tekanan gaya gravitasi melalui lubang yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penggunaan alat ini juga sangatlah mudah, yaitu dengan mengisi wadah botol air mineral bekas /bambu yang telah dilubangi dibawahnya sekitar 0.1 cm dengan air dan menggantungkannya pada tiang gantungan yang telah disediakan dekat dengan tanaman. Jumlah lubang tetesan air ke tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan air. Apabila botol sudah kosong diisi kembali dengan air.
Sumber > http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=616&Itemid=59
|
Sponsored Links
Loading...
loading...