Sponsored Links
Loading...
Petani selalu digambarkan sebagai sosok bercaping yang membawa cangkul di tangannya. Dalam kedudukan sosial, petani pun sering kali ditempatkan di posisi yang rendah. Hari ini jika anak-anak ditanyai apa cita-cita mereka, hampir tidak ada yang ingin jadi petani. Kenapa?
Bukankah mereka membanting tulang setiap hari demi sebulir nasi yang mengisi perut kita? Lalu apa yang sudah kita berikan pada mereka? Sudahkah mengucapkan terima kasih?
1. Nasi kita dari mereka.
Dulu di era 90-an ada sebuah lagu tentang petani yang selalu kita temukan di buku Bahasa Indonesia SD. "Nasi putih terhidang di meja/ Kita makan tiap hari/ Beraneka macam hasil bumi/ Dari manakah datangnya/ Dari sawah dan ladang di sana/ Petanilah penanamnya...."
2. Gigih menyediakan pangan bergizi untuk bangsa.
Tidak hanya nasi saja, buah dan sayuran yang membuat tubuh kita sehat, semuanya juga ditanam oleh para petani. Mereka bekerja keras sejak menanam benih hingga memanennya.
3. Petani Indonesia bertani tanpa lahan.
Mana bisa bertani tanpa lahan? Itulah kenyataannya. Sebagian besar petani Indonesia tidak memiliki lahan pertanian sendiri atau dengan kata lain mereka hanyalah buruh tani.
4. Akses para petani masih dipersulit.
Bukan hanya infrastruktur dan teknologinya yang masih sederhana dibandingkan negara-negara maju, akses terhadap kredit, pasar, dan permodalan juga masih tergolong rendah.
5. Peluh mereka dibayar murah.
Berdasarkan data BPS, penghasilan petani Indonesia sekitar Rp 1,82 juta – Rp 3,57 juta per tahun. Jadi per bulan mereka dapat berapa?
6. Sementara kita lebih suka produk impor.
Sumber Gambar: gambarproperti.com
Sementara itu kita dengan bangga memamerkan bahan makanan imppor yang kita beli sebagai wujud gaya hidup modern. Apa gak malu?
7. Generasi penerus terancam punah.
Hasil sensus BPS menunjukkan penurunan jumlah petani dari tahun 2003 ke 2013 sebesar hampir lima juta petani. Kini jumlah petani di Indonesia hanya sekitar 26 juta. Alasan generasi muda tidak lagi mau bertani adalah karena pekerjaan ini tak lagi bergengsi. Lalu kita mau makan apa?
Pahlawan adalah mereka yang rela berkorban demi bangsa dan negaranya. Petani selalu mewujudkan itu semua dalam kerja keras mereka setiap harinya. Kalau bukan kita yang mempedulikan nasib petani, lalu siapa?
Sumber : http://www.idntimes.com
Sponsored Links
Loading...
loading...