Loading...

Siapa Yang Menguasai Benih Maka akan Menguasai Kehidupan

Sponsored Links
.
Loading...

BENIH & PETANI KITA

Apa yang terlintas dibenak kita dan benak Petani sendiri, ketika membaca judul di atas: Siapa Menguasai Benih, akan Menguasai Kehidupan ? Apakah dianggap sebagai suatu hal yang terlalu mengada-ada, tidak rasional atau dipandang sebagai jargon yang penuh dramatisasi ?!
Atau sebagai pernyataan yang logis & realistis ?!

Mari kita dalami dengan dua (2) pertanyaan berikut ini :
Benarkah ada penguasaan benih 
Jika “benar ada”, siapakah yang menguasai benih ?!
Untuk menjawab yang pertama, mari kita lihat fakta di lapangan. Cukup seringkah kita mendengar keluhan para petani akibat kelangkaan benih dan pupuk ? Jika jawabanya adalah”cukup sering”, maka bisa diartikan bahwaPetani tidak menguasai benih (dan pupuk). Sebuah anomali bukan ?! Benih – sesuatu yang amat vital bagi kelangsungan usaha pertanian – justru tidak lagi dikuasai oleh petani . 

Lantas siapakah yang menguasai benih ?
Mari kita lihat fakta di lapangan: Karena tidak menguasai benih, maka untuk membudidayakan tanaman, petani harus memperoleh benih dengan cara membeli. Itu artinya, yang menguasai benih adalah pihak penjualIndustri Penyedia Benih.

Salahkah menjual benih ?
Menurut saya tidak salah, selama Petani juga tetap punya hak melakukan upaya-upaya untuk menyediakan benih bagi dirinya secara mendiriSelama kekayaan hayati, berupa benih yang disediakan oleh alam, tidak diprivatisasi oleh industri. Tapi sayangnya, praktek di lapangan tidaklah demikian. 

Petani yang melakukan penyilangan dengan menggunakan tanaman hasil benih yang sudah bermerek, akan dikenai pasal pembenihan ilegal. Seperti yang dialami oleh Pak Tukirin, seorang petani jagung dari Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, tahun 2005.

Tekanan pemodal dan aparat hukum terhadap petani semacam Pak Tukirin, akan menimbulkan trauma bagi petani lain yang mencoba melakukan upaya yang sama. 

DAMPAK PENGUASAN BENIH TERHADAP KEHIDUPAN PETANI


Apa dampak penguasaan benih terhadap kehidupan petani ?
Dari apa yang saya amati, juga lewat diskusi panjang dengan beberapa teman petani organik dan fasilitator petani organik, saya simpulkan bahwa dampak panjangnya adalah involusi kehidupan petanikehidupan yang berjalan mundur, semakin surut, bukan maju.

Dua kata yang menurut saya mewakili keadaan para petani kebanyakan adalah : Ketergantungan danKetakberdayaan. Itu semua karena hal-hal vital terkait keberlangsungan usaha tani tidak dikuasai petani, salah satunya adalah Benih. Yang lainnya adalah Tanah (lahan) dan Air. (akan dibahas di tulisan selanjutnya).
SIAPA MENGUASAI BENIH, AKAN MENGUASAI KEHIDUPAN
Tanpa benih, petani tak akan bisa bercocok-tanam, maka pertanyaan refleksi untuk para petani adalah :
Apakah para petani akan membiarkan dirinya tetap tak berdaya & tergantung, dengan membiarkan BENIH -- anugerah dari semesta -- tetap diprivatisasi oleh Industri penyedia benih ” ?! 

Demikian tulisan mengenai Siapa Menguasai Benih, akan Menguasai Kehidupan. Semoga bermanfaat. 

Sumber : http://tulisancalonpetani.blogspot.co.id/2014/04/siapa-menguasai-benih-akan-menguasai.html
Sponsored Links
Loading...
loading...
Flag Counter