Sponsored Links
Loading...
Sebelum melakukan pengapuran sebaiknya kita lakukan terlebih dahulu pengukuran terhadap keasaman tanah yang kita budidayakan, pengukuran ini bisa dilakukan dengan kertas lakmus, soil tester, ataupun pH tester, namun alat yang terahir ini adalah alat yang paling sering digunakan, karena alat ini termasuk alat yang sederhana dan cukup murah harganya, hanya beberapa puluh ribu saja.
Pengertian Asam dan Basa
Keasaman tanah adalah kepekatan ion hidrogen yan berada dalam tanah. Bila kepekatan ion hidrogen dalam tanah tinggi, maka tanah tersebut disebut asam, bila kepekatan ion hidrogen terlalu rendah maka tanah tersebut dalam kondisi basa. Dalam kondisi ini ion OH- lebih tinggi daripada H+. SEbenarnya kau di bahas lebih dalam rasanya tak cukup tempat untuk menjelaskannya, namun secara sederhana angka pH berkisar antara 1 sampai 14.untuk angka 1 tanah pada, tanah pada kepekatan ini sangat asam, sementara untuk angka 14 menandakan kalau tanah dalam keadaan sangt basa. Diantara kisaran1 samapi 14 tersebut ada reaksi yang bersifat netral atau normal, nilai pH tersebut adalah 7. Oleh karena angka 7 ini disebut netral, maka semakin kurang dari 7 semakin asam, dan semakin lebih dari 7 dikategorikan semakin basa.
Jenis - Jenis Kapur pertanian
Kapur pertanian adalah kapur yang berasal dari batuan kapur, yang banyak dijumpai di Indonesia . Batuan kapur ini banyak mengandung kalsium dan magnesium yang sifatnya mampu menetralkan aluminium.
Dipasaran dapat dijumpai 3 macam jenis kapur yaitu :
1. Kapur Tohor
yaitu jenis kapur yang pembuatannya melui proses pembakaran. Kapur ini sering disebut dengan kapur prtanian. Secara ilmiah kapur ini disebut calsium oksida(CaO)
2. Kapur tembok.
Merupakan jenis kapur hasil pembakaran pada kapur tohor, yang kemudian ditambahkan dengan air yang dalam bahasa kimianya disebut calsium hidroksida.
3. Kapur karbonat.
Merupakan kapur yang bukan melaui proses pembakaran tetapi digiling langsung, kapur karbonat ini ada dua macam, yaitu kalsit dan dolomit. Untuk kapur kalsit mengandung kalsium oksida 47%, dan kalsium karbonatnya 85%. Sementara untuk dolomit mengandung kalsium oksida dan magnesium oksida 47% serta kalsium karbonat dan magnesium karbonatnya 85%.
Dosis dolomit untuk menetralkan ke asaman tanah :
pH Tanah
|
Dosis Dolomit (ton/ha)
|
4.0
|
10.25
|
4.1
|
9.76
|
4.2
|
9.28
|
4.3
|
8.82
|
4.4
|
8.34
|
4.5
|
7.87
|
4.6
|
7.39
|
4.7
|
6.91
|
4.8
|
6.45
|
4.9
|
5.98
|
5.0
|
5.49
|
5.1
|
5.02
|
5.2
|
4.54
|
5.3
|
4.08
|
5.4
|
3.60
|
5.5
|
3.12
|
5.6
|
2.65
|
5.7
|
2.17
|
5.8
|
1.69
|
5.9
|
1.23
|
6.0
|
0.75
|
Untuk tanaman kelapa sawit dosis pupuk dolomit adalah 3-5 kg/ pokok atau setara dengan 408 -680 kg/ha.
Untuk beberapa komoditi tanaman yang lain di sajikan dalam tabel di bawah ini :
Untuk beberapa komoditi tanaman yang lain di sajikan dalam tabel di bawah ini :
Tanaman
|
pH Optimum
|
Padi | 5-6.5 |
Jagung | 5.5-7 |
Kedelai | 6-7 |
Kacang Tanah | 5.5-6.5 |
Tebu | 6-8 |
Tomat | 5.5-7.5 |
Cabai | 5.5-6.5 |
Tenbakau | 5-6 |
Kubis | 5.5-7.5 |
Seledri | 6-7 |
Nanas | 6-8 |
Pisang | 6-7.5 |
Sponsored Links
Loading...
loading...