Sponsored Links
Loading...
1. Memilih Benih Varietas Unggul
Pilih varietas yang paling sesuai dengan agroekosistem setempat, mempunyai potensi hasil tinggi, seragam, sehat, jelas asal usulnya dan disesuaikan permintaan penggunaan seperti masak serentak, warna biji mengkilap-kusam, ukuran biji kecil-sedang-besar, umur genjah (< 60 hari) -sedang (60-70 hari), serta toleran penyakit. Varietas unggul kacanghijau dapat dilihat pada tabel berikut :
Ciri benih bermutu:
tingkat kemurnian dan daya tumbuh tinggi dan berlabel
Benih bermutu menghasilkan tanaman sehat, pertumbuhan lebih cepat dan seragam
2. Persiapan Lahan
- Pengolahan tanah tidak diperlukan jika kacang hijau ditanam di lahan sawah bekas tanaman padi, jerami dapat dipakai sebagai mulsa
- Mulsa berguna untuk melembabkan tanah, mengurangi serangan lalat kacang, dan menekan pertumbuhan gulma
- Pengolahan tanah di lahan kering perlu optimal
- Sisa gulma atau tanaman dibersihkan bersamaan dengan pengolahan tanah
3. Pembuatan Saluran Drainase
- Saluran drainase digunakan untuk menjaga kelembaban tanah.
- Jarak antar-saluran ditentukan oleh jenis tanah, umumnya 3-4 m dengan lebar dan kedalaman sekitar 30 cm
- Pada lahan kering, saluran drainase berfungsi sebagai pematus air pada saat hujan
4. Persiapan Tanam
- Lahan sawah bekas tanaman padi : tidak perlu pengolahan tanah secara intensif cukup dibersihkan kemudian dibuat parit / saluran 3-4 m
- Lahan kering : perlu pengolahan tanah sehingga struktur tanah gembur, kemudian diratakan
- Bersihkan lahan dari gulma maupun kotoran/bekas tanaman.
- Buat saluran secukupnya sehingga memudahkan pengaturan air. Saluran dibuat setiap 3-4 m, kedalaman 25-30 cm, dan lebar 20-25 cm
5. Penanaman
- Kebutuhan benih kacang hijau 20-10 kg/ha, bergantung ukuran biji
- Tanam dengan cara ditugal, jarak tanam 40 cm antar-baris, 10-15 cm dalam barisan, 2-3 biji per lubang
- Pada musim hujan jarak tanam lebar 40 X 15 cm (populasi sedang),
- pada musim kemarau jarak tanam lebih rapat 40 X 10 cm (populasi rapat)
- Kacang hijau di Kab.Grobogan ditanam monocultur atau tumpang sari dengan tanaman jagung
6. Pemupukan
Acuan pemupukan tanaman kacang hijau pada tipe penggunaan lahan sawah dengan pola tanam padi-padi-kacang hijau Sebagai berikut :
- Takaran pupuk berbeda untuk setiap jenis tanah, berikan berdasarkan hasil analisis tanah dan sesuai kebutuhan tanaman
- Pupuk dasar diberikan secara sebar merata atau ditugal dimasukkan ke dalam kemudian ditutup dengan tanah tipis sebelum tanam pada saat tanah masih lembab, untuk lahan kering/tegal
- Kacang hijau yang ditanam setelah padi sawah biasanya tidak banyak memerlukan pupuk buatan
- Penggunaan pupuk hayati seperti bakteri penambat N (Rhizobium) disesuaikan kebutuhan
- PUTK (Perangkat Uji Tanah Kering) dapat digunakan sbg salah satu acuan menetapkan takaran pupuk
* Pemberian pupuk organik
- Pupuk organik terdiri atas bahan organik sisa tanaman, kotoran hewan, pupuk hijau dan kompos (humus), yang telah mengalami proses pelapukan, berbentuk padat atau cair, abu dapur sangat baik untuk pupuk dan diberikan sebagai penutup lubang tanam. Lahan kering masam perlu menggunakan kapur pertanian (dolomit atau kalsit)
7. Pengairan
- Bila tersedia fasilitas pengairan, dapat dilakukan pengairan 3-4 hari sebelum tanam dan pada periode kritis kacang hijau terhadap ketersediaan air yaitu saat menjelang berbunga (umur 25 hari) dan pengisian polong (45–50 hari). Pengairan diberikan melalui saluran antarbedengan.
- Pada daerah panas dan kering (suhu udara 30–310 C dan kelembaban udara 54–62%) pertanaman perlu diairi dua kali pada umur 21 hari dan 38 hari. Sedangkan untuk daerah yang tidak terlalu panas dan kering, pengairan cukup diberikan satu kali pada umur 21 hari atau 38 hari.
- Bila ditanam segera setelah padi sawah yang tanahnya Vertisol (lempung), pengairan tidak perlu diberikan, karena walaupun lapisan atas tanah ini sangat keras dan retak-retak (“nelo” bhs Jawa), namun di bagian bawahnya masih menyimpan air yang cukup bagi pertanaman kacang hijau sampai panen.
8. Pengendalian OPT
- Lalat kacang : Dampak pada tanaman, terdapat bercak-bercak pada daun pertama, polong yang diserang gugur, daun mulailayu dan kekuning-kuningan, tanaman akan mati saat berumur 3-4 minggu.
Pengendaliannya, tanam serempak, tanam gilir, benih masukan kedalam lubang dengan insektisida butiran seperti furadan 3G, dan penyemprotan dengan insektisida mulai umur tiga hari
- Ulat Jengkal : Dampak pada tanaman, menyerang tanaman yang sudah tua, dan menyerang daun hingga tulang daun.
Pengendaliannya, musnahkan telur dan larvanya,tanam gilir, tanam serempak, dan penyemprotan pestisida.
- Penggerek Polong: Dampak pada tanaman, membuat lubang pada polong, memakan biji, gejala bercak hitam, adanya lubang bulat pada polong, dan biji pada polong habis dimakan.
Pengendaliannya, tanam serempak, tanam gilir, pengaturan waktu yang tepat, menghentikan
penanaman selama 2 tahun jika hama banyak, dan penyemprotan dengan pestisida.
- Ulat penggulung daun : Dampak pada tanaman, daun menggulung ke dalam/keriting karenasel-sel bagian atasnya mengerut dan menurunkan hasil, karena proses fotosintesis terganggu.
Pengendaliannya, membuang daun yang menggulung, mematikan ulatnya, dan menyemprot pada saat
berumur 3 minggu dengan Fungisida, dan setiap 10 hari pada umur 30-50 disemprot dengan ½ gram per liter air.
Jenis-jenis Penyakit
- Penyakit utama adalah bercak daun Cercospora canescens, busuk batang, embun tepung Erysiphe polygoni, karat daun dan penyakit puru Elsinoe glycines.
- Bercak daun, pengendaliannya memotong daun dan lakukan penyemprotan dengan fungisida pada usia 30 dan 40 hari.
- Karat daun, pengendaliannya menaman varietas tahan penyakit, dan lakukan penyemprotan dengan fungisida setiap 10 hari mulai 25 hari sampai 45 hari.
- Kudis, pengendaliannya penanamn varietas tahan penyakit, tanaman dicabut dan dibakar, dan penyemprotan pestisida secara teratur pada umur 20 hari, 30 hari, dan 50 hari.
- Embun tepung, pengendaliannya dengan menanam varietas yang tahan penyakit, dan menyemprotkan fungisida saat tanaman usia 3 minggu.
- Mozaik kacang hijau, penanggulangannya dengan menanam varietas tahan penyakit, tanam gilir, mencabut dan membakar tanaman yang terserang, dan memberantas vector dengan insektisida.
Prinsip pengendalian Hama secara terpadu pada kacang hijau :
- Identifikasi jenis dan penghitungan kepadatan populasi hama
- Menentukan tingkat kerusakan tanaman
- Taktik dan teknik pengendalian
- Mengusahakan tanaman selalu sehat
- Pengendalian hayati
- Penggunaan varietas tahan
- Secara fisik dan mekanis
- Penggunaan feromon sex
- Penggunaan pestisida kimia
9. Panen dan Pascapanen
- Umur kacang hijau umunya 58-85 hari, pemungutan panen dapat dilakukan ketika sebagian besar polong telah kering, berwarna hitam atau coklat dan mudah pecah, panen dilakukan dengan dipetik dan dilakukan pada pagi hari.
- Polong yang sudah dipetik kemudian dijemur 2-3 hari setelah kuning masukan kedalam karung dan dipukul-pukul agar biji terlepas dari polong, dan setelah itu lakukan penapian untuk memisahkan biji-biji yang rusak.
- Biji yang sudah bersih kemudian dijemur sampai kering simpan yaitu kadar air mencapai 8–10%. Berilah abu dapur agar tidak diserang hama bubuk kemudian disimpan dalam wadah kering tertutup.
10. Analisa Usaha Tani
Sumber : http://www.dinpertan.grobogan.go.id/komoditas-16-cara-budidaya-tananman-kacang-hijau.html
Sponsored Links
Loading...
loading...