Loading...

Cara Unik Budidaya Ikan Gabus dari Petani di Lamongan

Sponsored Links
.
Loading...
Sulit bukan berarti mustahil. Kalimat ini cocok untuk budidaya ikan gabus yang dikenal sebagai ikan yang hidup bebas di rawa atau sungai dan sangat sulit dibudidayakan. 
Rupanya, berkat keuletan Ahmad Zain Wakhid, warga Desa Pasar Sore, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, bisa membuahkan hasil yang memuaskan. Usaha budidaya ikan gabus ini pun menjadi usaha yang menjanjikan dan bisa meningkat taraf ekonominya.
Memanfaatkan lahan yang berada di areal rumahnya, Zain melakukan pembudidayaan ikan gabus mulai dari pembenihan hingga siap untuk dikonsumsi. Zain mengaku, pada awalnya memang sulit melakukan budidaya ikan yang dianggap liar ini. Ikan gabus dikenal sebagai ikan yang bisa melompat setinggi kurang lebih 3 meter dari pematang ke pematang dan bisa hidup di daerah yang minim air. 

"Kesulitan lainnya adalah ikan gabus dikenal sangat sulit untuk ditangkap karena keuletannya," ujar Zain. 

Untuk mengatasi kesulitan tersebut, pria berusia 50 tahun ini membuat pembatas pematang berupa tembok di areal lahannya setinggi 4 meter dengan ketinggian air untuk budidaya ikan gabus hanya 1,5 hingga 2 meter saja. Dengan cara ini, kata Zain, ikan gabus yang akan melompat pun terhalang oleh tembok. 

"Saya sudah mencoba berkali-kali selama beberapa tahun terakhir dan akhirnya penggunaan tembok ini yang berhasil," katanya.

Dari hasil pembenihan hingga ikan gabus siap dikonsumsi membutuhkan waktu 6 hingga 7 bulan. Untuk perawatan, sangat sederhana yakni memberikan makan sisa-sisa makanan yang sudah difermentasi. "Kalau sekarang harga bibit ikan gabus per ekornya Rp 250," tutur Zain.

Hasil dari budidaya ikan gabus sangat menjanjikan. Apalagi banyak permintaan ikan gabus untuk kebutuhan rumah makan atau untuk warung-warung. Apalagi di Lamongan dikenal ada salah satu masakan khas yang berbahan dasar ikan gabus, yakni Kutuk Kelo Kuning, berupa sayur asam kuning ikan gabus. 

Harga jual ikan gabus yang siap dikonsumsi pun di pasaran semakin tinggi, hingga Rp 85 ribu per kg. "Harga ikan gabus di pasaran kian hari kian tinggi," terangnya.


Kini, dengan keuletan dan ketekunannya itu, Zain berhasil memetik hasilnya. Dia bertekad untuk terus mengembangkan budidaya ikan gabus ini untuk meningkatkan kebutuhan ekonominya. "Melihat prospeknya, saya ingin mengembangkan usaha ini," pungkasnya. (
Sponsored Links
Loading...
loading...
Flag Counter