Sponsored Links
Loading...
Pengaruh PH (Kemasaman) Pada Sistem Hidroponik
PH Swing atau PH berubah2.
Adalah salah satu faktor penentu keberhasilan dalam berhidroponik.
Ini yang kadang membuat hidroponikers(petani hidroponik) kecewa dan frustasi.
Pagi kita check PH 6.5 tapi begitu sore kita check PH nya kok 8,
Umumnya Pemula lebih memperhatikan faktor ppm(memberi nutrisi/memberi makan) dibanding memperhatikan faktor lainnya. PH jarang dilihat atau diukur, bahkan diabaikan, ini kesalahan besar. Karena PH dapat mempengaruhi akar dalam menyerap nutrisi. Sehingga memperlambat pertumbuhan, daun menjadi kuning dan bisa mati. keberhasilan dalam menanam hidroponik tidak saja ditentukan seberapa besar atau seberapa banyak makanan yang kita berikan.
Ada faktor cahaya matahari
Ada faktor oksigen untuk akar,
Suhu udara dan suhu pada larutan.
Juga ukuran PH untuk menanam.
Dan Hama atau lingkungan.
Dan setiap tanaman memiliki kebutuhan PH yang berbeda2
Apa itu PH ?
PH(power of hidrogen)
Ukuran kadar keasaman/basa (alkaline) suatu larutan dengan menghitung konsentrasi ion hidrogen dalam larutan tersebut. Suatu larutan dianggap asam jika PH nya dibawah 7.0
Dan dianggap basa jika diatas 7.0
Pengaruh PH pada tanaman
1. PH dapat mempengaruhi daya serap akar tanaman terhadap nutrisi
2. Jika PH berubah kearah yang asam 3.5-4.5 tanaman cenderung mudah terkena penyakit.
3. Jika PH berubah kearah basa diatas 7.5 berp/engaruh terhadap berkurangnya ketersediaan zat besi(fe), Mangaan(Mn,) tembaga(cu), zinc(zn) dan boron(bo).
4. PH dibawah 6.0 menyebabkan turunnya daya larut asam fosfat, kalsium(Ca), dan magnesium
Jadi jika PH swing atau berubah2 tanaman sepertI tidak diberi nutrisi atau kurang makan, karena daya serap akar terhadap nutrisi dipengaruhi oleh PH.
Faktor apa saja yang menyebabkan PH berubah ?
1. Fotosintesis
Pada saat ada cahaya PH condong kearah alkaline, butuh air(H2O) butuh karbonCo2), melepas oksigen, memproduksi makanan, dan menyimpan energi..
Kadang kita menyebut karena faktor cahayalah atau faktor suhu maka PH berubah naik /basa.
2. Respirasi(Pernafasan)
Pada malam hari saat tidak ada cahaya(matahari) fotosintesis berhenti, tanaman hanya melakukan proses respirasi(pernafasan). Makanan yang tadi disimpan pada saat fotositesis tadi kini dibakar dan dipakai untuk menghasilkan energi untuk pertumbuhan. Proses melepas energi ini melepas CO2. CO2 yang larut dalam air(H2O) akan menghasilkan asam karbonat H2CO3.
3. Salah satu sebab PH swing, adalah faktor metan(media tanam)
Rockwool yang dalam kondisi baru memiliki PH yang cukup tinggi atau basa, dan butuh untuk diturunkan, atau dinetralisir.
Jadi sebaiknya rendam rockwool ke dalam air yang memiliki PH stabil seperti Aquades, RO atau air pembuangan AC selama 24 jam.
4. Bakteri
Bakteri dapat mengubah PH kearah lebih asam, seperti akar2 yang busuk dan materi organik lainnya.
5. Ukuran Tandon nutrisi terlalu kecil.
Tandon nutrisi yang tidak sesuai untuk jumlah tanaman yang ditanam dan juga saat usia tanaman sudah besar dapat mempengaruhi perubahan PH.
Mengatasi atau jalan keluar agar PH stabil.
Setiap tanaman memiliki kebutuhan PH yang berbeda2.
Ada baiknya menanam sayuran yang sejenis dalam 1 modul. Atau paling tidak sayuran yang Skala PH nya sama.
Setelah membaca banyak artikel, saya berkesimpulan untuk menjaga agar PH stabil atau paling tidak menjaga agar perubahannya tidak drastis adalah :
1. Memakai air pembuangan AC yang PH nya stabil, atau air RO
2. Merendam media tanam rockwool selama 24 jam dengan air AC sebelum dipakai
3. Memakai tandon nutrisi yang besar, paling tidak jangan kekecilan.
4. Sering mengecek kadar PH sehingga bisa menambahkan larutan PH up atau PH down jika dibutuhkan.
5. Membuang akar2 yang mati atau akar2 yang busuk sehingga tidak mempengaruhi kadar PH dan nutrisi.
Alat untuk mengukur PH namanya PH meter, salah satu contohnya seperti ini
Referensi :
Hidroponiq.com
Monitoring PH levels in hydroponic system
Sponsored Links
Loading...
loading...