Sponsored Links
Loading...
Fenomena sehari-hari orang berlomba dengan waktu berkejaran dengan waktu dan mencoba mensiasati waktu. Kadang ada yang bilang waktu 24 jam sehari masih kurang. Jangankan waktu, orang yang berlebihan harta saja sering merasa terlalu miskin dan masih kurang, kurang dan kurang.
Selalu merasa kurang sepertinya sudah menjadi sifat manusia pada umumnya. Kurang banyaklah, kurang baguslah, kurang ramahlah, kurang tegaslah dan banyak lagi penilaian orang terhadap kata " kurang" ini.
Lalu apa tugas kita menghadapi ujian yang berhubungan dengan kata " kurang " ini?
Bersyukurlah.....
Bersyukurlah....
Bersyukurlah....
Tidak ada jawaban yang paling tepat kecuali bersyukur. Masih banyak yang lebih serba kekurangan disekitar kita.
Percaya ndak percaya, anda bisa baca tulisan ringan inipun berarti anda sudah lebih dari mereka yang tidak bisa baca tulisan ini. Anda bisa baca ini maka minimal anda punya hp yang didukung internet atau anda punya komputer yang terhubung dengan jaringan dunia maya. Masih jutaan orang lain orang yang tidak bisa akses internet karena tidak mampu bayar dan tidak punya alatnya. Mereka hanya mampu memenuhi kebutuhan minimal hidup saja. Hasil kerja seharian cukup untuk sehari mereka sudah senang.
Hidup ini perlu melihat ke atas dalam hal mencari ridho dan rahmat Allah dan lihatlah kebawah saat berhubungan dengan harta benda. Maksudnya adalah kita boleh iri dengan orang orang sholeh agar kita minimal bisa terpacu meniru mereka dalam hal keshalihannya. Tetapi kita dilarang iri dengan orang kaya karena masing masing orang sudah terlahir dengan kelebihan dan kekurangan masing masing yang semua itu harus dipertanggungjawabkan kelak.
Orang berharta banyak otomatis tanggung jawabnya kelak akan jauh lebih berat dari orang yang sekedar cukup saja hartanya. Demikian seterusnya masing masing jiwa akan dimintai tanggung jawabnya.
Nikmati apa yang diberikan Allah saat ini. Inilah rejeki kita yang riil. Harapan mendapatkan penghasilan lebih dimasa depan jangan sampai melalaikan kita untuk mensyukuri apa yang kita dapat sekarang. Mungkin kita sekarang memiliki uang pas pasan tetapi keluarga dan orang orang yang kita sayangi dalam kondisi sehat wal afiat dan masih bisa tersenyum setiap hari dengan keterbatasan harta yang ada pada kita saat ini.
Bayangka mereka yang berduit banyak tetapi jadi langganan rumah sakit karena komplikasi berbagai penyakit. Jangan menikmati uangnya, merasakan nikmatnya makan saja susah karena terlalu banyaknya pantangan makanan yang bisa memperburuk penyakitnya.
Tidakkah hal ini patut disyukuri?
Hal yang sedikit memang selalu menarik untuk dibahas. Apakah anda percaya bahwa hanya sedikit saja orang yang mampu bersyukur dengan apapun yang diterima saat ini? Apakah anda percaya bahwa terlalu banyak orang yang terbuai dengan angan-angan sukses dimasa depan sehingga lupa dengan nikmat yang diberikan Allah saat ini? Apakah anda percaya bahwa banyak sekali orang yang lupa umur? Lupa bahwa maut menjemput tidak pilih pilih orang mau bayi atau manula, laki atau perempuan jika tiba masanya pasti akan dijemput maut.
Mari kita kejar dan rebut yang sedikit ini. Mari kia berusaha menjadi yang sedikit ini. Percayalah dengan bersyukur maka hidup akan lebih bahagia, merasa berkecukupan dan tidak pernah merasa kekurangan.
Bukan hal mudah untuk selalu bersyukur sehingga hanya sedikit saja yang mampu melakukannya dan mudah mudahan kita masuk yang sedikit ini. Aamiin.
"Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?"
Wallahua'lam bishshowab.
Selalu merasa kurang sepertinya sudah menjadi sifat manusia pada umumnya. Kurang banyaklah, kurang baguslah, kurang ramahlah, kurang tegaslah dan banyak lagi penilaian orang terhadap kata " kurang" ini.
Lalu apa tugas kita menghadapi ujian yang berhubungan dengan kata " kurang " ini?
Bersyukurlah.....
Bersyukurlah....
Bersyukurlah....
Tidak ada jawaban yang paling tepat kecuali bersyukur. Masih banyak yang lebih serba kekurangan disekitar kita.
Percaya ndak percaya, anda bisa baca tulisan ringan inipun berarti anda sudah lebih dari mereka yang tidak bisa baca tulisan ini. Anda bisa baca ini maka minimal anda punya hp yang didukung internet atau anda punya komputer yang terhubung dengan jaringan dunia maya. Masih jutaan orang lain orang yang tidak bisa akses internet karena tidak mampu bayar dan tidak punya alatnya. Mereka hanya mampu memenuhi kebutuhan minimal hidup saja. Hasil kerja seharian cukup untuk sehari mereka sudah senang.
Hidup ini perlu melihat ke atas dalam hal mencari ridho dan rahmat Allah dan lihatlah kebawah saat berhubungan dengan harta benda. Maksudnya adalah kita boleh iri dengan orang orang sholeh agar kita minimal bisa terpacu meniru mereka dalam hal keshalihannya. Tetapi kita dilarang iri dengan orang kaya karena masing masing orang sudah terlahir dengan kelebihan dan kekurangan masing masing yang semua itu harus dipertanggungjawabkan kelak.
Orang berharta banyak otomatis tanggung jawabnya kelak akan jauh lebih berat dari orang yang sekedar cukup saja hartanya. Demikian seterusnya masing masing jiwa akan dimintai tanggung jawabnya.
Nikmati apa yang diberikan Allah saat ini. Inilah rejeki kita yang riil. Harapan mendapatkan penghasilan lebih dimasa depan jangan sampai melalaikan kita untuk mensyukuri apa yang kita dapat sekarang. Mungkin kita sekarang memiliki uang pas pasan tetapi keluarga dan orang orang yang kita sayangi dalam kondisi sehat wal afiat dan masih bisa tersenyum setiap hari dengan keterbatasan harta yang ada pada kita saat ini.
Bayangka mereka yang berduit banyak tetapi jadi langganan rumah sakit karena komplikasi berbagai penyakit. Jangan menikmati uangnya, merasakan nikmatnya makan saja susah karena terlalu banyaknya pantangan makanan yang bisa memperburuk penyakitnya.
Tidakkah hal ini patut disyukuri?
Hal yang sedikit memang selalu menarik untuk dibahas. Apakah anda percaya bahwa hanya sedikit saja orang yang mampu bersyukur dengan apapun yang diterima saat ini? Apakah anda percaya bahwa terlalu banyak orang yang terbuai dengan angan-angan sukses dimasa depan sehingga lupa dengan nikmat yang diberikan Allah saat ini? Apakah anda percaya bahwa banyak sekali orang yang lupa umur? Lupa bahwa maut menjemput tidak pilih pilih orang mau bayi atau manula, laki atau perempuan jika tiba masanya pasti akan dijemput maut.
Mari kita kejar dan rebut yang sedikit ini. Mari kia berusaha menjadi yang sedikit ini. Percayalah dengan bersyukur maka hidup akan lebih bahagia, merasa berkecukupan dan tidak pernah merasa kekurangan.
Bukan hal mudah untuk selalu bersyukur sehingga hanya sedikit saja yang mampu melakukannya dan mudah mudahan kita masuk yang sedikit ini. Aamiin.
"Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?"
Wallahua'lam bishshowab.
Sponsored Links
Loading...
loading...