Loading...

Cara Mudah Menanam Cabe dalam Pot atau Polibag

Sponsored Links
.
Loading...

cabe










LATAR BELAKANG
Cabai merupakan komoditi penting, karena cabai yang identik punya cita rasa pedas serta menjadi salah satu komponen bumbu dalam setiap masakan Indonesia. Dan pada jenis Varietas tertentu seperti cabai rawit dapat dimakan segar, dikonsumsi mentah sebagai lalapan karena dapat menggugah selera lahap makan.
Apalagi dewasa ini adanya perkembangan teknologi, cabai tidak hanya untuk dikonsumsi segar, tetapi dapat diolah berbagai olahan seperti saos sambal, bubuk cabai, pasta cabai, masakan instan dan juga dapat dibuat obat anastesi dan melancarkan sirkulasi darah ke jantung.
Namun sekarang budidaya tanam cabai juga dihadapkan adanya cuaca ekstrem, curah hujan relative tinggi sepanjang tahun sehingga tanah becer kelembaban rendah, daerah sentra-sentra cabai kena bencana banjir dan longsor. Sedangkan budidaya tanaman cabai tidak tahan curah hujan yang tinggi di saat perkembangan, pembungaan dan pembentukan buah tanaman akan rusak dan mati.

PERMASALAHAN
  1. Adanya cuaca ekstrem hujan turun hampir sepanjang tahun terjadi banjir, tanah longsor sehingga sentra-sentra tanaman cabai gagal panen akibatnya harga cabai melambung mencapai Rp. 100.000/kg.
  2. Produk-produk olahan dari bahan baku cabai mengalami kelesuan, produk dinaikkan untuk mengimbangi bahan baku, hasil produksi tak laku, dibiarkan terus menerus lama kelamaan banyak perusahaan gulung tikar.
  3. Masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan mengalami keresahan dalam hal ini terutama ibu-ibu harus mengeluarkan budget meningkat.
  4. Sedangkan kebutuhan cabai per kapita per tahun ditahun 2008 kisaran 4,5 – 5,5 kg dan bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada maka sangat dimungkinkan budi daya tanaman cabai berpeluang.
BUDI DAYA TANAMAN CABAI
Cabai secara umum dapat tumbuh optimal disemua jenis tanah namun dapat diaplikasikan saat pengolahan tanah, sebelum tanam memperbaiki struktur tanah serta mengatasi tanah yang kurang subur atau miskin unsur hara, diberikan bahan organik seperti kompos, bokashi, arang sekam agar tanah menjadi  gembur dan kaya unsur hara tanaman. Rata-rata semua varietas cabai tidak tahan dengan curah hujan yang tinggi, tanah tergenang (becer), tanaman akan rusak dan mati, curah hujan yang ideal 1000 mm / tahun dan kelembaban 70 – 80%. Bila kelembaban diatas 80% memacu pertumbuhan cendawan berpotensi menyerang dan merusak tanaman dan sebaliknya bila kelembaban dibawah 70% cabai terganggu pertumbuhan generatifnya terutama saat pembentukan bunga, penyerbukan dan pembentukan buah. Dengan demikian tanam cabai dilokasi sawah atau tegalan pemakaian mulsa plastic sangat diharapkan agar dapat menekan biaya penyiangan, pengendalian gulma, hama / penyakit, dan dapat menjaga kelembaban tanah, suhu, kegemburan tanah, serta mengoptimalkan sinar matahari pada waktu proses fotosintesis.
Sedangkan budidaya tanam cabai dapat diterapkan :
  1. Ditanam di tanah sawah
  2. Ditanam di tanah tegal
  3. Ditanam di pot-pot dari tanah, plastic atau polybag.
GERAKAN PENANAMAN CABAI DI POLYBAG
  1. Pembibitan
    Pembibitan cabai sama yang ditanam di lahan sawah maupun ditanam di polybag. Biji cabai yang telah direndam satu hari dengan air panas yang sudah dicampur dengan bakterisida, fungisida, zat perangsang tumbuh 0,01 %, tiriskan kemudian biji cabai itu bungkus dengan kain basah selama 1 malam, paginya buka, biji cabai keluar tunas, siap dipindah di plastic kecil-kecil diisi media pasir urug yang sudah diayak dan pupuk kandang / bokhashi perbandingan 1 : 1 dan dipersiapkan terlebih dahulu.
  2. Media Penanaman
    Media penanaman cabai di polybag sama di lahan di tanah sawah, tanah harus gembur dan kaya bahan organik (unsur hara tanaman). Gunakan media tanam tanah, pupuk kompos / bokhashi perbandingan 2 : 1 tambahkan arang sekam lebih bagus atau tanah, pupuk kandang / bokhashi, arang sekam perbandingan 1 : 1 : 1 tambahkan kapur pertanian atau dolomite satu sendok teh, furadan 3 G 1/2 sendok teh untuk pengendalian nematoda, isi polybag sampai penuh, siram pelan-pelan dan biarkan selama 5 hari, baru bisa ditanami. Dan sebagai pupuk awal (dasar / berikan NPK 16 ; 16, 16 sebanyak satu sendok teh per polybag.
  3. Pemindahan Bibit ke Polybag
    Tahap-tahap Pemindahan Bibit ke Polybag
  1. Bibit yang sudah berumur 23-30 hari berdaun 3-4 helai siap dipindah tanamkan.
  2. Angkat bibit dari bawah, lepas plastic pelan-pelan, tanam agar tanah terbawa (tetap melekat)
  3. Polybag yang sudah terisi media tanam selama 5 hari tadi, dibuat lubang tanam di tengah pakai tongkat kayu sebesar tanaman.
  4. Tanam bibit hingga leher akar, kemudian tutup padatkan dari media tanam sekeliling, siram pelan-pelan.
  5. Lakukan penyiraman, secara rutin dan bila sudah tumbuh kuat letakkan ditempat terbuka, dibutuhkan sinar matahari.
  6. Turus atau ajir dari bambu yang dibelah dibutuhkan untuk menopang batang tanaman, setelah umur tanaman di polybag 1 minggu.

    4. Pemupukan
    1. Pemberian pupuk susulan dilakukan umur tanaman 30-40 hst. Memakai pupuk NPK, 10 gr dan KNO3 0,5-1 gr / liter (dilarutkan)
    2. Pemupukan susulan kedua umur tanaman 70-80 hst NPK 15 gr dan KNO3 0,5 – 1 gr / liter (dilarutkan)
    3. Pemupukan susulan ketiga atau terakhir umur tanaman 110-120 hst NPK 17 gr dan KNO3 0,5-1 gr / liter (dilarutkan).
    4. Pupuk tambahan (pupuk daun, zat perangsang tumbuh), dibutuhkan tanaman menurut selera dan keadaan fisik tanaman, bila menggunakan lihat kemasan label jangan melebihi dosis.
PEMELIHARAAN
  1. Usahakan sekitar tanaman tidak tumbuh gulma (organisme pengganggu tanaman)
  2. Lakukan perampesan / pembuangan cabang wiwilan atau daun tumbuh di bawah cabang utama dan buang bunga yang pertama kali muncul.
MEMANEN
Cabai dapat dipanen kisaran umur 80-90 hari dilakukan 1-2 kali seminggu menurut kebiasaan dan kebutuhan, usahakan cabang jangan patah. Umur cabai di polybag dengan media tanam yang memadai bisa mencapai 5 – 6 bulan.

Sumber : http://pertanian.jombangkab.go.id/berita-dinas/tips-inova/145-bertanam-cabai-dalam-pot-atau-polybag
Sponsored Links
Loading...
loading...
Flag Counter