Loading...

Fungsi dan Cara Pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL)

Sponsored Links
.
Loading...





Sebagaimana diketahui, banyak sekali bahan yang dapat digunakan untuk membuat Mikroorganisme Lokal (MOL) seperti pada artikel sebelumnya yang terbuat dari nasi.  Selain cara pembuatannya yang mudah, MOL juga bernilai ekonomi tinggi.
Berikut adalah beberapa jenis MOL menurut fungsi dan penggunaannya dalam pengomposan:
Mol Ikan Asin
MOL ini sangat berguna sebagai dekomposer dan pupuk hayati. Cara penggunaanya adalah dengan menyaring MOL, lalu larutkan 1 liter MOL ikan asin ke dalam 10 liter air air. Aduk hingga rata dan semprotkan pada tanaman.
MOL Buah
MOL buah bersifat inhibitor atau penghambat pertumbuhan vegetatif.  Cara penggunaanya ialah dengan menyaring MOL buah, lalu larutkan 4 liter MOL buah ke dalam 17 liter air. Aduk sampai rata dan semprotkan pada tanaman.
MOL Rebung Bambu
MOL rebung bambu mengandung senyawa giberelin. Senyawa ini baik untuk pertumbuhan vegetatif. Selain itu, rebung bambu juga kaya mikroorganisme sebagai bioaktivator pengomposan. Untuk melakukan pengomposan, campurkan 1 liter MOL rebung dengan 5 liter air. Semprotkan pada bahan organik yang akan
dikomposkan.
MOL Terasi
MOL terasi dapat berperan sebagai bioaktivator pengomposan dan berfungsi sebagai perangsang pembuahan. Terasi merupakan salah satu sumber mikroorganisme yang menguntungkan.  Larutkan mol terasi dengan 1 liter air. Aduk hingga rata dan semprotkan ke tanaman.
MOL Tapai
MOL ini bisa digunakan sebagai starter dan pupuk cair. Cara penggunaannya, saring MOL tapai, lalu larutkan 1 liter MOL tapai ke dalam 5 liter air.  Aduk rata dan semprotkan pada tanaman.
MOL Nasi
MOL nasi berguna sebagai dekomposer untuk menguraikan bahan organik dan memacu pertumbuhan tanaman. Cara penggunaannya dengan menyaring MOL nasi, lalu melarutkan 1 liter MOL nasi ke dalam 5 liter air. Aduk rata dan sempotkan pada tanaman.
MOL Buah Maja
Berfungsi sebagai aktivator, nutrisi untuk tanaman, pestisida terutama untuk fungi, dan dekomposer. Untuk pengomposan dilakukan dengan mencampurkan 1 liter MOL buah maja dengan 5 liter air. Tambahkan 1 ons gula, lalu aduk rata, siramkan ke bahan organik yang akan dikomposkan. Sementara itu, aplikasi untuk tanaman dilakukan dengan mengencerkan 1 liter MOL dengan 10 liter air, lalu semprotkan pada tanaman.
MOL Sayuran
Penggunaan untuk pengomposan dilakukan dengan mencampur 1 liter MOL sayuran dengan 10 liter air. Tambahkan 2 ons gula merah atau setengah gelas. Siram MOL ke bahan organik yang akan dikomposkan. Sedangkan penggunaan untuk tanaman dilakukan dengan mencampurkan 1 gelas MOL sayuran dengan 10 liter air bersih, lalu aduk hingga rata. Aplikasi pada tanaman
dilakukan dengan menyemprotkan cairan MOL setiap 10 hari sekali.
MOL Keong Mas
Penggunaan untuk pengomposan dilakukan dengan mencampurkan 1 liter MOL keong mas dengan 5 liter air. Tambahkan 2 ons gula merah, lalu siramkan secara
merata ke dalam bahan organik yang akan dikomposkan. Diamkan, sesekali aduk selama 3—4 minggu hingga kompos jadi. Sedangkan penggunaan untuk tanaman dilakukan dengan mencampurkan 400 cc MOL dengan 14 liter air. Setelah itu, semprotkan MOL ke tanaman secara merata. Penyemprotan dilakukan 10 hari sekali.
MOL Pupuk Kandang
Cara penggunaan MOL pupuk kandang sama seperti penggunaan jenis MOL lainnya. Untuk proses pengomposan, MOL perlu dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 5. Sementara itu, untuk tanaman atau tanah, 1 liter MOL perlu diencerkan dengan 15 liter air.
MOL Air Kedelai
Penggunaan MOL air kedelai pada pengomposan dilakukan dengan mengencerkan 1 liter MOL air kedelai dengan air 5 liter air. Setelah itu, semprotkan ke bahan organik yang akan dikomposkan. Sementara itu, untuk tanaman perlu diencerkan terlebih dahulu. Perbandingan antara MOL dan air adalah 1 : 14. Artinya, pengenceran dilakukan untuk 1 liter MOL dengan 14 liter air. Setelah diencerkan, semprotkan MOL ke seluruh bagian tanaman.

Sumber  : http://www.agromedia.net/
Sponsored Links
Loading...
loading...
Flag Counter