Tim Pusat Pengembangan Kewirausahaan (PPKwu) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil merekayasa kotoran burung puyuh menjadi alternative pakan ikan lele.
“Hasil rekayasa pakan lela tersebut selain memiliki protein tinggi juga murah harganya,” kata Ketua Tim PPKwu UNS Surakarta, Ir Suryono kepada wartawan dalam kunjungan LPPM UNS di Ngringo, Karanganyar.
Suryono mengatakan bahwa saat ini pakan ikan yang mahal mengakibatkan usaha budidaya ikan banyak mengalami kerugian. Padahal sekarang ini pemerintah sangat menggalakkan program gemar makan ikan untuk masyarakat. Oleh karena itu, perlu upaya menemukan pakan lele yang murah dan ramah untuk masyarakat.
Berawal dari usahanya sebagai peternak burung puyuh, Suryono tertantang untuk memanfaatkan kotoran burung puyuh yang tersedia melimpah untuk menghasilkan pakan lele.
Menurut Suryono, selain murah, kotoran burung puyuh dipilih karena kandungan proteinnya yang tinggi dibandingkan kotoran ayam. Kandungan protein kotoran burung puyuh sebanyak 21 persen, sedangkan kandungan protein dalam kotoran ayam petelur 11-14 persen.
“Kotoran burung puyuh dicampur bulu ayas dan sisa ikan asin. Bulu ayam digunakan sebagai pengambang agar pakan lele dapat mengambang di air. Sisa ikan asin kita gunakan untuk menambah nafsu makan ikan lele,”ujarnya.
Pembuatan pakan lele dengan pemanfaatan limbah organik ini menggunakan perbandingan 1:1:1. Satu kilogram kotoran kering burung puyuh dicampur satu kilogram bulu ayam yang telah dipresto dan satu kilogram ikan asin.
“Semua bahan sesudah dikeringkan, kemudian digiling menjadi tepung dan
dicampur. Baru di proses menjadi pelet,” jelas Suryono.
Dosen Fakultas Pertanian UNS itu mengatakan bahwa pakan lele dari limbah organik ini dijual dengan harga Rp 5 ribu per kilogram. Harga ini jauh lebih murah dibanding pakan ikan pada umumnya Rp 8-9 ribu per kilogram.  Namun pakan lele hasil rekayasanya belum dijual di pasaran. Baru untuk pendampingan dari UNS kepada petani lele.


http://www.timlo.net/baca/68719513897/rekayasa-kotoran-burung-puyuh-alternatif-pakan-lele-yang-murah/