Sponsored Links
Loading...
Cara menanam Kedelai di Lahan Sawah - Tanaman kedelai dijadikan solusi bagi para petani untuk mensiasati datangnya musim kemarau. Lahan sawah yang telah ditanami padi sebanyak 2 kali panen, biasanya akan diganti dengan tanaman kedelai untuk penanaman ke-tiganya. Hal ini biasanya dikarenakan sawah-sawah akan sulit mendapatkan suplai air yang disebabkan karena musim kemarau.
Untuk menanam kedelai di lahan sawah bekas padi dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Membersihkan Sisa Jerami
Lahan sawah pasca penanaman padi harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum ditanami kedelai, potong jerami padi dengan menyisakan sedikit (sekitar 10cm) dari pangkalnya. Selain itu bersihkan semua rumput-rumput yang meungkin tumbuh di lahan sawah.
Untuk menanam kedelai di lahan bekas padi tidak perlu dibajak terlebih dahulu, lahan cukup dibersihkan saja dari jerami-jerami sisa panen padi.
Menyiapkan benih kedelai
Bibit kedelai harus dipilih bibit dengan kondisi biji yang masih bagus, ciri-ciri biji kedelai yang baik adalah warnanya cerah mengkilap, dan bulatnya mendekati sempurna, serta kondisinya tidak dimakan kutu biji atau semut. Sebelum biji ditanam sebaiknya direndam terlebih dahulu di air hangat (jangan terlalu panas), hal ini bertujuan untuk membuat biji kedelai lebih cepat mengeluarkan cambah. Selain untuk mempercepat pencambahan biji, cara ini juga untuk melihat biji kedelai yang masih layak tanam. Biji yang mengapung saat direndam harus dibuang, karena biji-biji yang mengapung tidak layak untuk ditanam. Saat merendam biji kedelai, juga bisa dicampur dengan pupuk organik cair ke dalam air rendaman.
Menanam Kedelai
Cara menanam kedelai sama dengan cara menanam kacang panjang dan cara menanam jagung yaitu menggunakan kayu yang diruncingkan (tugal), buat lubang dengan menghujamkan tugal ke lahan sawah dengan jarak 20cm x 20 cm antar lubang, dan kedalaman sekitar 5-10cm.
Masukkan 2 biji kedelai di setiap lubang tanam yang dibuat, dan lakukan penutupan dengan tanah yang ada di sekitar lubang atau dengan sisa mulsa jerami yang ada. Biji kedelai akan mengeluarkan tunas setelah 5-6 hari, lakukan penyulaman untuk lubang-lubang yang biji kedelainya tidak bisa tumbuh.
Perawatan Kedelai
Walaupun tanaman kedelai tahan terhadap minimnya air, namun bukan berarti kedelai tidak memerlukan air. Tetap lakukan penyiraman saat kedelai mulai tumbuh, saat kedelai mulai berkembang dan mengeluarkan buah. Penyiraman dapat dilakukan secara manual, juga dapat dilakukan dengan mengalirkan air melalui drainase. Jangan merendam lahan tanam kedelai terlalu lama, hal ini dapat membuat batang kedelai membusuk. Cukup alirkan air ke lahan tanam kedelai selama maksimal 30 menit saja, setelah itu keringkan kembali.
Untuk perawatan terhadap hama tanaman kedelai dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida atau insectisida organik yang banyak dijual di kios-kios pertanian, lakukan penyemprotan dengan dosis yang dianjurkan di kemasan pestisida atau insektisida.
Lakukan juga penyiangan gulma-gulma yang tumbuh di lahan tanam kedelai, dan untuk mendapatkan kedelai yang subur dan berbuah banyak maka perlu dilakukan pemupukan. Pemupukan juga dapat dilakukan dengan pupuk organik baik cair maupun granule/serbuk.
Pemanenan Kedelai
Kedelai biasanya akan dapat dipanen pada umur 70 - 90 hari setelah tanam, ciri-ciri kedelai yang siap panen adalah kulit buah kedelai sudah berwarna kecoklatan dan mengering, selain itu batang kedelai juga sudah mulai mengering dan daunnya mulai rontok.
Cara memanen kedelai dapat dilakukan dengan memotong tangkai buah kedelai menggunakan sabit. Untuk memisahkan biji dari kulitnya dapat dilakukan dengan menjemur kedelai terlebih dahulu sampai kering, setelah itu kedelai diinjak atau dipukul menggunakan kayu (namun kedelai harus dikarung saat dipukul agar tidak pecah bijinya).
Itulah beberapa langkah mudah cara menanam kedelai dengan memanfaatkan lahan sawah bekas menanam padi.
Untuk menanam kedelai di lahan sawah bekas padi dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Membersihkan Sisa Jerami
Lahan sawah pasca penanaman padi harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum ditanami kedelai, potong jerami padi dengan menyisakan sedikit (sekitar 10cm) dari pangkalnya. Selain itu bersihkan semua rumput-rumput yang meungkin tumbuh di lahan sawah.
Untuk menanam kedelai di lahan bekas padi tidak perlu dibajak terlebih dahulu, lahan cukup dibersihkan saja dari jerami-jerami sisa panen padi.
Menyiapkan benih kedelai
Bibit kedelai harus dipilih bibit dengan kondisi biji yang masih bagus, ciri-ciri biji kedelai yang baik adalah warnanya cerah mengkilap, dan bulatnya mendekati sempurna, serta kondisinya tidak dimakan kutu biji atau semut. Sebelum biji ditanam sebaiknya direndam terlebih dahulu di air hangat (jangan terlalu panas), hal ini bertujuan untuk membuat biji kedelai lebih cepat mengeluarkan cambah. Selain untuk mempercepat pencambahan biji, cara ini juga untuk melihat biji kedelai yang masih layak tanam. Biji yang mengapung saat direndam harus dibuang, karena biji-biji yang mengapung tidak layak untuk ditanam. Saat merendam biji kedelai, juga bisa dicampur dengan pupuk organik cair ke dalam air rendaman.
Menanam Kedelai
Cara menanam kedelai sama dengan cara menanam kacang panjang dan cara menanam jagung yaitu menggunakan kayu yang diruncingkan (tugal), buat lubang dengan menghujamkan tugal ke lahan sawah dengan jarak 20cm x 20 cm antar lubang, dan kedalaman sekitar 5-10cm.
Masukkan 2 biji kedelai di setiap lubang tanam yang dibuat, dan lakukan penutupan dengan tanah yang ada di sekitar lubang atau dengan sisa mulsa jerami yang ada. Biji kedelai akan mengeluarkan tunas setelah 5-6 hari, lakukan penyulaman untuk lubang-lubang yang biji kedelainya tidak bisa tumbuh.
Perawatan Kedelai
Walaupun tanaman kedelai tahan terhadap minimnya air, namun bukan berarti kedelai tidak memerlukan air. Tetap lakukan penyiraman saat kedelai mulai tumbuh, saat kedelai mulai berkembang dan mengeluarkan buah. Penyiraman dapat dilakukan secara manual, juga dapat dilakukan dengan mengalirkan air melalui drainase. Jangan merendam lahan tanam kedelai terlalu lama, hal ini dapat membuat batang kedelai membusuk. Cukup alirkan air ke lahan tanam kedelai selama maksimal 30 menit saja, setelah itu keringkan kembali.
Untuk perawatan terhadap hama tanaman kedelai dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida atau insectisida organik yang banyak dijual di kios-kios pertanian, lakukan penyemprotan dengan dosis yang dianjurkan di kemasan pestisida atau insektisida.
Lakukan juga penyiangan gulma-gulma yang tumbuh di lahan tanam kedelai, dan untuk mendapatkan kedelai yang subur dan berbuah banyak maka perlu dilakukan pemupukan. Pemupukan juga dapat dilakukan dengan pupuk organik baik cair maupun granule/serbuk.
Pemanenan Kedelai
Kedelai biasanya akan dapat dipanen pada umur 70 - 90 hari setelah tanam, ciri-ciri kedelai yang siap panen adalah kulit buah kedelai sudah berwarna kecoklatan dan mengering, selain itu batang kedelai juga sudah mulai mengering dan daunnya mulai rontok.
Cara memanen kedelai dapat dilakukan dengan memotong tangkai buah kedelai menggunakan sabit. Untuk memisahkan biji dari kulitnya dapat dilakukan dengan menjemur kedelai terlebih dahulu sampai kering, setelah itu kedelai diinjak atau dipukul menggunakan kayu (namun kedelai harus dikarung saat dipukul agar tidak pecah bijinya).
Itulah beberapa langkah mudah cara menanam kedelai dengan memanfaatkan lahan sawah bekas menanam padi.
Sponsored Links
Loading...
loading...