Sponsored Links
Loading...
Mahasiswa IPB bantu kelompok tani
Pandeglang untuk tingkatkan pengomposan Limbah kulit kakao dengan Bioreaktor
Perkebunan kakao di Indonesia
sangat luas. Menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan, luas perkebunan kakao
di Indonesia pada tahun 2013 adalah 822.637 hektar. Seiring dengan luasnya
produksi kakao, limbah kulit kakao juga semakin meningkat dan cenderung tidak
dimanfaatkan. Tanaman kakao merupakan komoditi unggulan petani di provinsi
Banten. Tumpukan kulit kakao yang tidak termanfaatkan mengasah kreativitas dan
kesadaran petani pandeglang akan masalah lingkungan. Kelompok Tani yang
berlokasi di kabupaten Pandeglang Banten mulai mengembangkan pemanfaatan limbah
kulit kakao untuk dijadikan pupuk organik secara konvesional. Pupuk organik
yang dihasilkan ini telah diaplikasikan pada perkebunan kakao kelompok tani
yang bersangkutan dan secara nyata memberikan pengaruh yang baik terhadap
pertumbuhan tanaman kakao. Salah satu pemanfaatan kulit kakao yakni dijadikan
pupuk organik yang potensial dan kaya nutrisi, contohnya kompos. Pupuk organik
ini dapat digunakan sebagai suplemen dan pengganti pupuk kimia yang memiliki
dampak negatif ke lingkungan. Jika limbah kulit kakao ini dimanfaatkan sebagai
pupuk, petani telah ikut berperan membantu program pemerintah dalam penghematan
energi dan pembangunan berwawasan lingkungan.
Walaupun pupuk organik ini memiliki nilai aplikasi yang baik, namun
proses produksi-nya yang masih dilakukan secara konvensional sangat tidak
efisien, terutama dari segi waktu, mutu, dan tenaga produksi.
Masalah produksi pupuk yang
kurang efisien dapat diatasi oleh mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang
bernama Kamila Alawiyah, Ratih Eka FA, Novi Oktavia, dan Sri Ilmiati dari
depatermen Biologi dan Adnan Tagor Harahap dari depatermen teknik mesin dan
biosistem. Mereka terinspirasi membuat
alat bioreaktor untuk pengomposan limbah kulit kakao. Alat bioreaktor ini dilengkapi dengan pengatur aerasi, sensor PH,
dan suhu yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi pupuk.
Penggunaan limbah kulit kakao yang tidak termanfaatkan dan tidak memiliki nilai
ekonomi menjadikan produksi pupuk ini bersifat ramah lingkungan dan juga dapat
menambah penghasilan petani. Keunggulan bioreaktor ini adalah petani dapat
memanen dua pupuk organik yang berbeda. Efisiensi dalam hal tenaga,lahan, dan
waktu produksi pupuk telah teratasi dengan mengaplikasikan alat bioreaktor ini
kepada kelompok tani. Kelompok tani pandeglang berharap agar program bioreaktor
ini terus digalakan agar mayarakat kelompok tani terus tergerak untuk
memanfaatkan limbah kulit kakao ini menjadi pupuk organik ramah lingkungan.
Sponsored Links
Loading...
loading...