Sponsored Links
Loading...
BIOPESTISIDA
Bio pestisida adalah penggunaan pestisida dengan bahan baku utama mikroorganisme. Contoh bakteri, virus, dan cendawan. Berbeda dengan hama yang merugikan petani, pasukan biopestisida ini bertugas menyerang hama tertentu. Hama yang terkena semprotan biopestisida ini akan terhambat perkembangannya bahkan bisa mati. Namun demikian dalam penggunaannya memerlukan lingkungan khusus.
Contoh biopestisida ini adalah ....
a. Cendawan Verticillium lecani digunakan untuk mengendalikan kutu putih, aphids, thrips, dan mites. Tak hanya itu sejenis nematoda yang disebut larvanem juga banyak dipilih untuk mengontrol larva black vine dan kutu kebul.
b. Bacillus thuringensis (Bt) adalah jenis paling populer yang banyak digunakan untuk mengendalikan ulat pemakan daun di sayuran dan buah-buahan.
c. Virus Se NPV untuk Ulat grayak pada bawang
d. Virus Sl NPV untuk Ulat grayak pada cabe, kacang dan tembakau
e. Gliocladium sp untuk Jamur Fusarium, Phytopthora
f. Trichoderma untuk Jamur Fusarium, Phytium
g. Corynebacterium untuk mengendalikan penyakit pathek/antraknose pada cabe, embun tepung pada tanaman hortikultura, Xanthomonas pada tanaman padi, bercak daun pada bawang merah
Kelebihan dari pestisida berbahan baku nabati antara lain :Mengalami degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari.Memiliki efek/pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan serangga walapun jarang menyebabkan kematian.
Toksitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relatif lebih aman pada manusia (lethal dosage (LD) >50 Oral).Memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif.Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida sintetis.Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman.
Kelemahan penggunaan pestsida nabati sebagai berikut :Cepat terurai dan aplikasinya harus lebih sering.Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan serangga/ memiliki efek lambat).Kapasitas produksinya masih rendah dan belum dapat dilakukan dalam jumlah massal (bahan tanaman untuk pestisida nabati belum banyak dibudidayakan secara khusus).Ketersediaannya di toko-toko pertanian masih terbatas
Sumber : Pengendalian Hama Dengan Insektisida Botani
c. Virus Se NPV untuk Ulat grayak pada bawang
d. Virus Sl NPV untuk Ulat grayak pada cabe, kacang dan tembakau
e. Gliocladium sp untuk Jamur Fusarium, Phytopthora
f. Trichoderma untuk Jamur Fusarium, Phytium
g. Corynebacterium untuk mengendalikan penyakit pathek/antraknose pada cabe, embun tepung pada tanaman hortikultura, Xanthomonas pada tanaman padi, bercak daun pada bawang merah
PESTISIDA NABATI
Adalah pestisida yang bahan baku pembuatannya diambil dari berbagai tanaman dan hewanKelebihan dari pestisida berbahan baku nabati antara lain :Mengalami degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari.Memiliki efek/pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan serangga walapun jarang menyebabkan kematian.
Toksitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relatif lebih aman pada manusia (lethal dosage (LD) >50 Oral).Memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif.Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida sintetis.Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman.
Kelemahan penggunaan pestsida nabati sebagai berikut :Cepat terurai dan aplikasinya harus lebih sering.Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan serangga/ memiliki efek lambat).Kapasitas produksinya masih rendah dan belum dapat dilakukan dalam jumlah massal (bahan tanaman untuk pestisida nabati belum banyak dibudidayakan secara khusus).Ketersediaannya di toko-toko pertanian masih terbatas
Sumber : Pengendalian Hama Dengan Insektisida Botani
Sponsored Links
Loading...
loading...