Sponsored Links
Loading...
Bagi wanita, kanker serviks dan payudara merupakan “musuh bebuyutan” yang harus dihindari. Bagaimana tidak, menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2007, dua jenis kanker ini menempati urutan pertama sebagai jenis penyakit pembunuh wanita.
Pola hidup, pola makan, dan kebiasaan yang tidak sehat bisa menjadi pemicu hadirnya kedua penyakit mematikan ini. Oleh karenanya, yuk, Agromate, kita mulai melakukan pencegahan dengan memanfaatkan tanaman dan herbal yang sangat dekat keberadaannya di keseharian kita.
Nah, berikut beberapa jenis tanaman dan herbal yang dapat Agromate konsumsi untuk mencegah kanker serviks dan payudara.
Teh hijau (Camelia sinensis)
Agromate suka meminum teh? Kalau tidak, biasakanlah, terutama teh hijau! Pasalnya, teh hijau banyak mengandung komponen polifenol yang mengandung senyawa aktif antikanker dan derivat katekin yang berkhasiat sebagai antioksidan.
Agromate suka meminum teh? Kalau tidak, biasakanlah, terutama teh hijau! Pasalnya, teh hijau banyak mengandung komponen polifenol yang mengandung senyawa aktif antikanker dan derivat katekin yang berkhasiat sebagai antioksidan.
Peneliti dari laboratorium riset kanker Universitas New Jersey, AS (J Nutel Cancer Institute, 1993), DR. Cung S Yang, mengatakan bahwa hasil studi secara epidemiologi menduga konsumsi teh hijau dapat mencegah kanker pada manusia.
Bagaimana cara mengonsumsinya? Berikut ini jawabannya.
• Siapkan teh hijau sekira 1 sendok teh.
• Seduh dengan air mendidih (400 ml). Biarkan selama 3 menit, lalu minum.
• Teh hijau bisa dikonsumsi dua kali sehari masing-masing satu cangkir.
• Menurut pengalaman dari beberapa pengguna yang menderita gangguan lambung, sebaiknya minum teh hijau ditambah dengan gula untuk mengurangi efek negatif pada lambung.
• Siapkan teh hijau sekira 1 sendok teh.
• Seduh dengan air mendidih (400 ml). Biarkan selama 3 menit, lalu minum.
• Teh hijau bisa dikonsumsi dua kali sehari masing-masing satu cangkir.
• Menurut pengalaman dari beberapa pengguna yang menderita gangguan lambung, sebaiknya minum teh hijau ditambah dengan gula untuk mengurangi efek negatif pada lambung.
Kedelai
Tahukah Agromate, bahwa kedelai merupakan salah satu tanaman pencegah kanker? Ya, di dalam kedelai banyak mengandung senyawa genistein—salah satu senyawa polifenol golongan isoflavon.
Tahukah Agromate, bahwa kedelai merupakan salah satu tanaman pencegah kanker? Ya, di dalam kedelai banyak mengandung senyawa genistein—salah satu senyawa polifenol golongan isoflavon.
Sebuah studi mengenai efek genistein secara in vivo dan in vitro menyebutkan bahwa 74% proliferasi pada kanker payudara dan kanker prostat berkurang secara signifikan (Hempstock, 1999). Mekanisme kerja dari genistein yang menginduksi apoptosis sel dan menghambat proliferasi sel sehingga mengindikasikan genistein sebagai agen kemopreventif.
Selain genistein, kedelai juga mengandung mineral, selenium, vitamin E, dan asam amino triptopan yang berfungsi sebagai antioksidan untuk mengatasi paparan radikal bebas pemicu kanker.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Glenville menunjukkan bahwa diet tinggi kedelai dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga 14%.
Bayam
Agromate tentu tidak asing dengan bayam ‘kan? Selain enak, mengonsumsi bayam itu menyehatkan, lho. Pasalnya, bayam mengandung vitamin B1, B6, C, E, K, riboflavin, asam folat, serta beberapa mineral penting, seperti fosfor, kalium, dan zat besi.
Agromate tentu tidak asing dengan bayam ‘kan? Selain enak, mengonsumsi bayam itu menyehatkan, lho. Pasalnya, bayam mengandung vitamin B1, B6, C, E, K, riboflavin, asam folat, serta beberapa mineral penting, seperti fosfor, kalium, dan zat besi.
Ada dua jenis bayam yang biasa dimasak, yakni bayam hijau dan bayam merah. Bayam hijau banyak mengandung karoten yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.
Warna hijau pada daun bayam menandakan adanya klorofil yang berfungsi sebagai antioksidan, antikanker, serta penunjang pertumbuhan sel darah merah dan putih. Sementara itu, warna merah pada bayam merah disebabkan adanya pigmen likopen, phytoene, dan phytofluene yang berfungsi sebagai antikanker.
Bawang
Mungkin ada di antara Agromate yang tidak menyukai bawang. Tetapi, bawang itu baik untuk kesehatan, lho. Bawang merah (Allium cepa), bawang putih (Allium sativum), dan bawang bombai (Allium schoenoprasum) mengandung S-allyl cysteine yang berperan mencegah pembentukan zat karsinogen atau pemicu kanker seperti N-nitrosomorfolin.
Mungkin ada di antara Agromate yang tidak menyukai bawang. Tetapi, bawang itu baik untuk kesehatan, lho. Bawang merah (Allium cepa), bawang putih (Allium sativum), dan bawang bombai (Allium schoenoprasum) mengandung S-allyl cysteine yang berperan mencegah pembentukan zat karsinogen atau pemicu kanker seperti N-nitrosomorfolin.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn University merekomendasikan agar membiarkan dahulu potongan atau tumbukan bawang selama 10 menit, guna memberikan waktu pada bawang untuk membentuk kandungan yang membantu memerangi kanker.
Lantas, bagaimanakah cara yang tepat untuk mengonsumsi bawang, khususnya bawang putih?
Ada baiknya, bawang putih tersebut direbus, digoreng, atau dipanggang terlebih dahulu, karena bila dikonsumsi mentah dapat mengganggu lambung. Nah, untuk mengantisipasi bau nafas dari bawang putih yang dimakan, Agromate bisa meminum air teh kental atau kopi setelahnya.
Brokoli
Brokoli adalah sayuran hijau yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Berdasarkan penelitian yang dimuat di jurnal Oncology, brokoli mengandung fitonutrien, yaitu sulforaphane dan indoles yang mempunyai efek antikanker.
Brokoli adalah sayuran hijau yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Berdasarkan penelitian yang dimuat di jurnal Oncology, brokoli mengandung fitonutrien, yaitu sulforaphane dan indoles yang mempunyai efek antikanker.
Para ahli juga menemukan bahwa sulforaphane dapat meningkatkan enzim yang mendetoksifikasi tubuh dengan membersihkan substansi yang bersifat karsinogenik lebih cepat dari tubuh. Sementara itu, peneliti di John Hopkins meneliti efek sulforaphane pada beberapa macam tumor dan mampu membuktikan bahwa berat tumor semakin berkurang dan semakin lambat berkembang, bahkan mengecil.
Sumber : http://agromedia.net/kabar-agromedia/inilah-5-jenis-tanaman-pencegah-kanker-serviks-payudara.html
Sponsored Links
Loading...
loading...