Sponsored Links
Loading...
menempel singkong ini batang bawah digunakan singkong lokal konsumsi yang masih hidup sedangkan mata tunas diambil dari tunas muda singkong karet. Teknik ini dapat berguna untuk mensiasati terbatasnya persediaan batang singkong karet yang akan disambung dalam jumlah banyak. Berikut percobaan okulasi menempel mata tunas singkong karet.
Alat yang Diperlukan
Pada praktek ini dapat digunakan alat-alat versi minimalis, yaitu silet tipis, tali plastik, dan plastik bekas bungkus gula pasir.
Persiapan batang bawah
Batang bawah diambil singkong biasa yang masih hidup dan dipilih batang yang berada dalam kondisi sehat. Jangan dipilih batang yang lapuk atau banyak luka-luka pada kulitnya. Untuk ukuran batang dipilih yang agak besar, karena dipersiapkan untuk bibit. Bisa juga dari stek singkong yang masih baru yang sudah tumbuh daunnya.
Sayat kulit batang singkong dengan silet atau pisau yang tajam, dengan arah vertikal ke bawah kira-kira sepanjang 3 cm. Untuk kedalaman atau ketebalan kulit yang diiris sekitar 2 mm. Sayatan kulit tadi tidak dikelupas seluruhnya namun potong kulit batang yang disayat tadi secara mendatar dan sisakan sekitar setengah atau satu centimeter untuk tempat menyelipkan mata tunas nantinya seperti nampak pada gambar foto di atas. Sisa sayatan kulit luar nantinya berguna untuk menyelipkan mata tunas.
Umumnya penyayatan dilakukan dengan menghilangkan mata tunas batang bawah. Posisi sayatan diambil pada bekas ketiak daun yang memiliki mata tunas. Pada praktek ini dicoba posisi sayatan di luar mata tunas batang bawah.
Pengambilan Mata Tunas untuk Okulasi
Pada praktek okulasi ini mata tunas diambil dari batang singkong yang masih muda. Untuk merangsang tumbuhnya tunas, bisa dipakai cara pemotongan batang di atas calon mata tunas yang akan ditumbuhkan. Tunggu beberapa hari hingga muncul mata tunas muda yang siap berkembang. Kulit pada tempat tumbuhnya mata tunas disayat dengan irisan panjang kurang lebih sama dengan panjang sayatan batang atas tadi. Untuk bentuknya biarlah mengikuti saja bentuk sayatan pisau atau silet, karena agak sukar untuk mendapatkan bentuk segiempat atau persegi.
Jika di bawah mata tunas masih terdapat tangkai daun yang masih melekat bisa dibuang saja dengan cara diiris namun jangan terlalu dekat dengan tunas. Sisa tangkai ini nantinya akan terlepas sendiri jika proses penempelan atau okulasi berhasil.
Langkah okulasi Tempel mata tunas
Masukkan mata tunas yang sudah ada ke batang bawah. Selipkan bagian bawah sayatan kulit mata tunas di antara celah sisa satu centimeter tadi.
Setelah selesai segera ikat tempelan mata tunas dengan tali plastik atau rafia. Pengikatan harus dilakukan hati-hati agar tali tidak menyenggol mata tunas nanti bisa patah tunasnya.
Tutup dengan plastik untuk menjaga kelembaban dan menghindari gangguan pada tempelan mata tunas. Sebisa mungkin air hujan jangan sampai masuk ke permukaan tempelan karena bisa busuk.
Jika pada percobaan sambung pucuk muda singkong karet sebelumnya hanya perlu beberapa hari untuk mengetahui hasilnya, untuk hasil okulasi menempel mata tunas singkong ini setelah 12 hari sejak dilakukan baru terlihat pertumbuhan yang signifikan seperti gambar berikut ini.
Tunas mulai tumbuh dan tumbuh daun-daun yang baru. Untuk siap dijadikan bibit, pelihara tunas ini hingga menempel dengan kuat dan tumbuh besar. Batang singkong yang posisinya berada diatas mata tunas bisa dipotong agar pertumbuhan tunas lebih optimal. Tali plastik bisa dilepas jika tunas sudah benar-benar menempel dan luka irisan sudah tertutup lagi.
Gunakan silet yang tipis untuk menyayat tali plastik lapisan yang paling luar. Usahakan hanya terkena talinya saja agar tidak melukai batang tanaman. Jika lapisan tali luar sudah putus tinggal diurai memutar dan semua tali akan terlepas.
sumber http://daunijo.com/
Sponsored Links
Loading...
loading...