Sponsored Links
CARA MENCAMPUR PESTISIDA PERTANIAN YANG BAIK DAN BENAR
20JAN
Loading...
background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Pencampuran pestisida harus melalui riset yang mendalam serta tahap uji berkali kali. Pencampuran ini tentunya bukan asal mencampurkan antara satu pestisida dan pestisida lainnya, tetapi harus diperhatikan sifatnya, komposisi campurannya hingga daya tahannya untuk tidak berubah bentuk atau efektifitas hingga waktu kedaluwarsa pestisida tersebut (biasanya 2 tahun). Tentunya hal ini hanya dapat dilakukan oleh lembaga riset atau perusahaan yang memiliki lembaga riset sendiri. Akan sangat susah diukur keefektifannya jika dilakukan masing masing individu petani. Jadi secara pribadi saya tidak setuju jika pencampuran ini dilakukan dengan alasan untuk meningkatkan kemampuan pestisida, satu satunya alasan yang menurut saya masih layak diterima adalah demi efisiensi, jadi daripada petani tiap hari melakukan penyemprotan dengan pestisida yang berbeda, maka mereka dapat melakukan penyemprotan 3 hari sekali dengan menggunakan mixing pestisida. Dengan demikian meskipun pestisida tersebut menjadi kurang efektif tetapi masih ada nilai plus dalam hal efisiensi tenaga atau biaya semprot.

Jika harus mencampur maka perlu diperhatikan untuk mencampur pestisida berbentuk tepung terlebih dahulu, setelah itu baru dimasukkan pestisida berbentuk cairan dan paling akhir adalah perekat atau perata. Usahakan untuk tidak mencampur lebih dari 3 macam jenis pestisida. Campuran ini harus disemprotkan hingga habis dalam waktu kurang dari 1 hari. Usahakan campuran dari produk dengan satu perusahaan ataupun perusahaan lain yang anda sudah mengenal kualitasnya. Pencampuran yang salah akan menurunkan kualitas pestisida utama anda ketika dicampur dengan pestisida lainnya yang kurang berkualitas (Contoh mengenai hal ini tentunya tidak dapat saya ungkap disini). Pencampuran membutuhkan pengalaman dan biasa dilakukan oleh para petani yang telah berpengalaman.

Cara Pencampuran Pestisida
Pertanyaan yang muncul adalah jika pencampurannya itu dalam aplikasi (tank mix), bagaimana aturannya. Berikut ini adalah urutan pencampuran pestisida yang benar sebelum dimasukan ke dalam knapsack sprayer.
- Air
- Tablet (WT, water dispersible tablet; ST, water soluble tablet): aduk hingga seluruh tablet larut dalam air
- Butiran (SG, soluble granule; WG, water dispersible granule): aduk hingga seluruh butiran larut dalam air
- Berbentuk tepung (WP, wettable powder; SP, soluble powder): aduk hingga merata)
- Bentuk cairan (SL, soluble concentrate, SC, suspension concentrate, EC, emulsifiable concentrate )
- Mikrokapsul (CS, capsule suspension)
- Surfaktan
Pencampuran BOLEH dilakukan, jika:
- Sasaran OPTnya beda
- Pestisida yang dicampurkan tidak menimbulkan efek buruk, misalnya menggumpal dan tidak “membakar” tanaman
- Pencampuran dilakukan untuk meningkatkan sinergisme atau memperkuat efikasi pestisida tersebut
- Dilakukan untuk meningkatkan spectrum pengendalian
- Dilakukan untuk memecah OPT yang sudah resisten atau mencegah/menunda resisten.
Pencampuran TIDAK BOLEH dilakukan jika:
- Sasarannya sama
- Bahan aktifnya sama
- Pencampuran dapat memberikan efek buruk
- Dikhawatirkan menimbulkan cross resisten (resisten silang)
- Pencampuran dapat membahayakan keselamatan kerja aplikator
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tehnik mencampur pestisida yang tepat:
- Janganlah mencampur pestisida langsung dalam tangki sprayer (hal ini seringkali maspary temui dilapangan), sebaiknya lakukan pencampuran pestisida dalam wadah plastik terlebih dahulu (ember). Setelah tercampur dalam ember baru masukkan dalam dalam tangki sprayer.
- Jangan mencampur pestisida langsung dalam kaleng/ kemasannya tanpa mengencerkannya terlebih dahulu dengan air. (peristiwa ini juga sering maspary jumpai pada petani yang ingin serba praktis, atau terkadang merahasiakan pemakaian pestisidanya)
- Jangan mencampur 2 pestisisida atau lebih dalam satu golongan, sebagai contoh: Piretroid sintetik dengan piretroid sintetik atau karbamat dengan karbamat.
- Jangan mencampur 2 pestisida atau lebih yang mempunyai cara kerja sama, sebagai contoh: Racun pernafasan dengan racun pernafasan, kontak dengan kontak atau sistemik dengan sistemik.
- Kalau ingin mencampur pestisida sebaiknya lakukan pencampuran pestisida yang bersifat kontak dengan pestisida yang bersifat sistemik. Jika ingin mengendalikan penyakit pada suatu tanaman dan terpaksa harus mencampur fungisidanya pilih yang bersifat kontak dan yang bersifat sistemik. Fungisida kontak biasanya bersepektrum luas dan biasanya hanya bersifat mencegah/ melindungi atau protektif karena fungisida ini multisite inhibitor sedang fungisida sistemik biasanya bersepektrum sempit dan bersifat eradikatif atau mengobati karena fungisida ini mempunyai cara kerja monosite inhibitor.
- Urutkan mencampur pestisida sesuai dengan formulasinya. Menurut pengalaman maspary dalam melakukan pencampuran pestisida mulailah dengan pestisida yang berformulasi WDG, WP ataupun yang berbentuk tepung yang lain aduk hingga larut. Yang kedua baru masukkan PPC atau pupuk daun jika menggunakan pupuk daun dan aduk dulu sampai campur. Langkah yang ketiga masukkan pestisida yang berformulasi SL, WSC, SC dll lalu aduk sampai larut. Yang keempat masukkan pestisida yang berformulasi EC dan terakhir baru masukka perekat, perata, penembus dll.
- Perhatian!! Setelah anda mencampur pestisida seperti urutan no 5 diatas ada hal lain yang perlu diperhatikan. Jangan menggunakan campuran pestisisida yang larutannya menggumpal dan atau mengendap. Berdasarkan pengalaman maspary biasanya campuran pestisida yang mengendap atau menggumpal jika diaplikasi ke tanaman akan bisa merusak tanaman atau terkadang tidak berfungsi sama sekali.
- pencampuran insektisida golongan piretroid sintetik dengan insektisida golongan organophospat akan meningkatkan efikasinya, ibaratnya 1 + 1 = 3. Tapi jangan mencampur insektisida golongan organophospat dengan golongan karbamat karena akan menurunkan efikasinya ( 1 + 1 = 1).
Sumber : dirangkum dari berbagai sumber
Sponsored Links
Loading...
loading...