Sponsored Links
Loading...
Budidaya Cabe Jamu
Beberapa waktu yang lampau, kami pernah menayangkan cara budidaya cabe jamu. Namun karena ada permintaan dari peminat situs kami maka, kami tayangkan kembali budidaya cabe jamu sbb:
- Andosol
- Latosol
- Grumosol
- Regosol
- Podsolik
2.1 Tekstur
Tekstur liat yang mengandung pasir, subur, gembur, porus, drainase yang baik, dengan keasaman tanah (PH) antara 5,5 – 7,0.
3.1 Ketinggian Tempat, Curah Hujan, Kelembaban,
Cabe Jamu dapat tumbuh subur dan berproduksi tinggi pada lingkungan tumbuh seperti berikut:
Tinggi Tempat : 1- 600 m (dpl)
Curah hujan : 1.200 - 3.000mm/pertahun
tidak ada bulan kering.
Curah hujan minimal 80 mm/bulan tempat terbuka atau pada lahan agak terlindung (radiasi surya 50 -75 %).
Kelembaban Udara : 40- 80 %
a. Jenis benih
Bagian tanaman yang dijadikan stek diambil dari sulur vertikal (sulur panjat), karena bagian ini mudah membentuk cabang. Ada 2 macam bahan tanaman yang dapat digunakan untuk setek yaitu :
- Sulur Tanah
- Sulur Panjat
b. Sumber Benih
Diambil dari pohon induk yang telah berumur minimal 2 tahun dan memiliki sifat-sifat baik, yaitu berbuah banyak, responsif terhadap pemupukan, relatif tahan terhadap hama dan penyakit serta relatif tahan terhadap cekaman lingkungan tertentu, bentuk fisik tanaman kokoh, subur dan sehat.
2.2 Penanaman
a. Jarak tanam
- 1,0 – 1,5 m dilakukan disepanjang galengan.
- 2,0 X 2,0 m atau 3,0 X 3,0 m dilahan bidang olah.
b. Waktu tanam
Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan.
3.2 Pemupukan
a. Jenis dan Dosis Pupuk
Pupuk Organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk anorganik (Urea, TSP/SP -36, KCl atau pupuk majemuk NPK).
Pupuk organik diberikan dua kali, yaitu pada awal dan akhir musim penghujan masing-masing sebanyak 5 kg/pohon.
Pupuk anorganik pertama kali diberikan pada saat tanaman berumur 2 – 3 bulan. Selanjutnya, pupuk diberikan dua kali setahun, yaitu bersamaan waktunya dengan pemberian pupuk organik.
Dosis pupuk anorganik untuk tanaman cabe jamu dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Dosis Pupuk Tanaman Cabe Jamu
b. Cara Pemupukan
a. Hama
Tanaman cabe jamu mulai berbuah setelah umur 1 – 1,5 tahun. Setelah buah berwarna semburat merah sekitar 25% - 50% sudah dapat dipanen.
2.3 Cara Panen
Panen dilakukan dengan cara memetik satu persatu. Untuk itu diperlukan tangga agar buah yang siap dipanen terjangkau tangan dan tanaman tidak rusak.
3.3 Produksi
Produksi rata-rata untuk tanaman muda sekitar 2-3 kg buah basah atau setara dengan 0,5 kg buah kering. Untuk tanaman dewasa produksi sekitar 4-5 kg buah basah atau setara dengan 1,5 kg buah kering.
- Membuka lahan : 30 HOK
- Mengajir : 10 HOK
- Membuat lobang tanam : 60 HOK
- Tanam tiang panjat : 20 HOK
- Pemupukan dasar : 25 HOK
- Pembibitan/pesemaian : 20 HOK
- Penanaman : 20 HOK
- Pemupukan & penyulaman : 60 HOK
- Pengendalian hama/penyakit : 15 HOK
- Penyiangan : 80 HOK
2.4 Panen
- Panen : 30 HOK
- Pasca panen : 20 HOK
Sumber : http://ditjenbun.pertanian.go.id/tanregar/berita-207-budidaya-cabe-jamu.html
Beberapa waktu yang lampau, kami pernah menayangkan cara budidaya cabe jamu. Namun karena ada permintaan dari peminat situs kami maka, kami tayangkan kembali budidaya cabe jamu sbb:
- SYARAT TUMBUH
- Andosol
- Latosol
- Grumosol
- Regosol
- Podsolik
2.1 Tekstur
Tekstur liat yang mengandung pasir, subur, gembur, porus, drainase yang baik, dengan keasaman tanah (PH) antara 5,5 – 7,0.
3.1 Ketinggian Tempat, Curah Hujan, Kelembaban,
Cabe Jamu dapat tumbuh subur dan berproduksi tinggi pada lingkungan tumbuh seperti berikut:
Tinggi Tempat : 1- 600 m (dpl)
Curah hujan : 1.200 - 3.000mm/pertahun
tidak ada bulan kering.
Curah hujan minimal 80 mm/bulan tempat terbuka atau pada lahan agak terlindung (radiasi surya 50 -75 %).
Kelembaban Udara : 40- 80 %
- TEKNOLOGI BUDIDAYA
a. Jenis benih
Bagian tanaman yang dijadikan stek diambil dari sulur vertikal (sulur panjat), karena bagian ini mudah membentuk cabang. Ada 2 macam bahan tanaman yang dapat digunakan untuk setek yaitu :
- Sulur Tanah
- Sulur Panjat
b. Sumber Benih
Diambil dari pohon induk yang telah berumur minimal 2 tahun dan memiliki sifat-sifat baik, yaitu berbuah banyak, responsif terhadap pemupukan, relatif tahan terhadap hama dan penyakit serta relatif tahan terhadap cekaman lingkungan tertentu, bentuk fisik tanaman kokoh, subur dan sehat.
2.2 Penanaman
a. Jarak tanam
- 1,0 – 1,5 m dilakukan disepanjang galengan.
- 2,0 X 2,0 m atau 3,0 X 3,0 m dilahan bidang olah.
b. Waktu tanam
Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan.
3.2 Pemupukan
a. Jenis dan Dosis Pupuk
Pupuk Organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk anorganik (Urea, TSP/SP -36, KCl atau pupuk majemuk NPK).
Pupuk organik diberikan dua kali, yaitu pada awal dan akhir musim penghujan masing-masing sebanyak 5 kg/pohon.
Pupuk anorganik pertama kali diberikan pada saat tanaman berumur 2 – 3 bulan. Selanjutnya, pupuk diberikan dua kali setahun, yaitu bersamaan waktunya dengan pemberian pupuk organik.
Dosis pupuk anorganik untuk tanaman cabe jamu dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Dosis Pupuk Tanaman Cabe Jamu
Umur tanaman (tahun) |
Urea(gr/ph/ th) |
SP-36(gr/ph/ th) |
KCl(gr/ph/ th) |
< 1 |
50 |
30 |
30 |
1 – 2 |
75 |
60 |
60 |
>2 – 3 |
150 |
120 |
120 |
>3 – 5 |
300 |
250 |
250 |
>5 |
500 |
450 |
450 |
- Untuk pupuk organik diberikan disekitar perakaran tanaman, tanah digali kemudian pupuk disebarkan secara merata lalu ditutup tanah kembali.
- Untuk pupuk anorganik diberikan setelah penyiangan. Dibuat alur parit melingkar tanaman dan berada diluar sistem perakaran tanaman sedalam 5 – 10 cm, setelah campuran pupuk anorganik ditaburkan kemudian di timbun tanah.
a. Hama
No. |
Jenis/Nama Hama |
Bagian yang diserang |
Cara Pengendalian |
1. 2. |
Kutu Putih (Plannococcus citri) Pengisap Bunga (Diconoris hewetti) |
Daun dan akar tanaman Bunga |
- Pemupukan tanaman sesuai dosis - Sanitasi kebun - Aplikasi Insektisida - Disemprot dengan insektisida |
3. |
Perusak Buah (Dasynus piperis) |
Buah |
- Sanitasi kebun - Memangkas buah yang terserang berat |
4. |
Kepik (Helopeltis, sp) |
Batang dan cabang |
- Aplikasi Insektisida |
5. |
Penggerek ba-tang (Laphobaris piperis) |
Batang dan cabang |
- Sanitasi kebun - Memangkas buah yang terserang berat - Aplikasi Insektisida - |
- b. Penyakit
No. |
Jenis/Nama Hama |
Bagian yang diserang |
Cara Pengendalian |
1. |
Penyakit Busuk Daun (Phytophtora Palmivora) |
Daun |
- Tanaman dipupuk sesuai rekomendasi - Bagian tanaman yang tidak produktif dipangkas - Memotong dan membakar daun yang terserang - Aplikasi fungisida berbahan aktif tembaga oksida. |
2. |
Penyakit Cacar Buah (Colletotrichum capscii) |
Buah |
- Penggunaan bibit dari tanaman sehat - Dipupuk sesuai rekomendasi - Memotong dan membakar bagian yang sakit - Aplikasi fungisida berbahan aktif heksakonazol. |
3. |
Penyakit Busuk Pangkal Batang |
Batang dan akar |
- Perbaikan drainase tanah - Sanitasi kebun - Tanah ditutup mulsa - Mengisolasi tanaman sakit. |
- TEKNOLOGI PANEN
Tanaman cabe jamu mulai berbuah setelah umur 1 – 1,5 tahun. Setelah buah berwarna semburat merah sekitar 25% - 50% sudah dapat dipanen.
2.3 Cara Panen
Panen dilakukan dengan cara memetik satu persatu. Untuk itu diperlukan tangga agar buah yang siap dipanen terjangkau tangan dan tanaman tidak rusak.
3.3 Produksi
Produksi rata-rata untuk tanaman muda sekitar 2-3 kg buah basah atau setara dengan 0,5 kg buah kering. Untuk tanaman dewasa produksi sekitar 4-5 kg buah basah atau setara dengan 1,5 kg buah kering.
- 4. TENAGA KERJA
- Membuka lahan : 30 HOK
- Mengajir : 10 HOK
- Membuat lobang tanam : 60 HOK
- Tanam tiang panjat : 20 HOK
- Pemupukan dasar : 25 HOK
- Pembibitan/pesemaian : 20 HOK
- Penanaman : 20 HOK
- Pemupukan & penyulaman : 60 HOK
- Pengendalian hama/penyakit : 15 HOK
- Penyiangan : 80 HOK
2.4 Panen
- Panen : 30 HOK
- 5. PENGOLAHAN HASIL
- Pasca panen : 20 HOK
Sumber : http://ditjenbun.pertanian.go.id/tanregar/berita-207-budidaya-cabe-jamu.html
Sponsored Links
Loading...
loading...