Sponsored Links
FUNGISIDA DAN BAKTERISIDA ORGANIK
Loading...
kg
Cara membuat :Daun tembakau dihancurkan dengan mesin penghancur atau pisau menjadi serpihan kecil.
Aplikasi :Benamkan 200 kg serpihan limbah daun tembakau per hektar lahan di sekitar perakaran tanaman atau dibenamkan bersama pupuk.
Cara 6. Biji MimbaBahan :Biji mimba 20 gr atau daun mimba 50 gr
Deterjen atau sabun colek 1 gr
Air 1 liter
Cara membuat :Haluskan biji atau daun mimba. Jika ada, penghalusan bahan tersebut dapat menggunakan blender. Bahan tersebut dicampurkan dalam 1 liter air dan ditambahkan 1 cc deterjen cair atau sabun colek. Larutan diendapkan semalam dan keesokan harinya disaring. Larutan yang sudah disaring siap digunakan.
Aplikasi :Semprotkan larutan ke tanaman yang terserang penyakit. Apabila campuran daun atau biji mimba hendak diaplikasikan ke daerah perakaran maka campuran bahan tersebut tidak perlu disaring terlebih dahulu, tetapi langsung disiramkan ke daerah perakaran. Selain berperan sebagai pestisida nabati, bahan ini juga dapat berperan sebagai pupuk.
Cara 7. Daun Cengkih
(Ramuan untuk mengendalikan jamur Fusarium oxysporum penyebab penyakit busuk batang pada tanaman panili)
Bahan :Daun cengkih 50-100 gr
Cara membuat :Daun cengkih dihancurkan sampai berbentuk serbuk atau tepung.
Aplikasi :Taburkan dan benamkan tepung daun sengkih ke dalam tanah di sekitar perakaran tanaman sebanyak 50-100 gr per tanaman.
x Mengatasi busuk batang dan layu pada tomat
Pembuatan1. Cari daun bambu yang masih muda, ambil bersama pucuknya yang belum mekar
2. Cabut daun dan pucuk sebanyak dibutuhkan
3. Siapkan pula kunir dan bengle serta ember yang terbebas dari minyak dan garam
4. Lumatkan daun bambu
5. Kupas kunir dan bengle kemudian hancurkan
6. Rendamlah setiap 2 kg daun bambu dalam 10 liter air selama 6 jam atau lebih
7. Rendamlah ½ kg kunir dan ½ kg bengle masing-masing dalam 2 liter air
PenggunaanCampurkan 4 liter larutan kunir-bengle dan 10 lt larutan daun bambu. Tambahkan 10-20 lt air. Siramkan langsung pada tanaman dan media tanahnya. Daun bambu rendamannya bagus digunakan sebagai kompos.
(Pengalaman Iva A. UMY dalam Majalah Tani Lestari No. 5 ed. Nov-Jan 1998)
x Pengendalian dengan Jamur AntagonisJamur antagonis dikembangkan sebagai sebuah teknik untuk menggusur jamur penyebab penyakit pada tanaman. Jamur ini punya kemampuan berkembang biak dan daya adaptasi yang lebih baik dibandingkan jamur pentebab penyakit. Ada beberapa jenis jamur antagonis yang sudah ditemukan, namun yang terbukti paling efektif dan mudah dikembangkan selama ini oleh petani adalah jenis Trichoderma sp, yaitu penggusur jamur penyebab busuk akar pada aneka tanaman.
§ Jamur Trichoderma
Pembiakan cara 1.
Bahan :
1. Bekatul (dedak padi halus)
2. Biakan/inokulan jamur Trichoderma sp
Alat :
1. Alat pengukus
2. Plastik
3. Tampah
Cara membuat :
1. Katul diperciki air sampai macak-macak/tidak basah betul/pero.
2. Kukus sampai matang.
3. Dinginkan dan di ler/diratakan pada tampah yang bersih setinggi 10 cm.
4. Inokulasikan biakan jamur kemudian tutup rapat dengan plastik.
5. Simpanlah ditempat terlindung sinar matahari pada suhu kamar
Pembiakan cara 2.
Alat-Bahan yang dibutuhkan :
- Sekam atau bekatul
- Gula
- Soblok/kukusan
- Pemanas/kompor
- Kantong Plastik bening
Cara pembuatan :
1. Sekam / bekatul dikukus sampai mendidih
2. Kemudian angkat dan kering anginkan
3. Setelah dingin masukkan ke dalam plastik dan berikan jamur Tricoderma bersama larutan gula 0,1 % dan simpan dalam suhu kamar.
4. Tunggu selama 3 hari , kemudian lihat setelah 3 hari. Bilamana muncul benang-benang warna putih berarti pembuatan jadi
5. Jamur Tricoderma yang sudah tua/jadi akan berwarna hijau kehitaman
x Fungisida dan Bakterisida OrganikSederhana1. Siapkan daun rondo noleh, daun mindi, daun suren, daun tikusan, daun klereside, daun dan batang blekokan, kliko semboja, kliko pule, buah bawangan, daun kinang masing-masing sebanyak 1 kg kemudian ditumbuk halus dan dicampur air 5 liter
2. Siapkan jahe, laos, kunir masing-masing 1 kg kemudian ditumbuk halus dan dicampur air 2 liter
3. Campurkan larutan nomor 1 dan nomor 2 tersebut kemudian diperas dan disaring
4. Gunakan dengan dosis 2 sendok makan larutan dalam1 liter air kemudian disemprotkan pada bagian tanaman terserang.
5. Catatan : cocok untuk mengatasi aneka mikroorganisme pengganggu tanaman (jamur-bakteri)
Teh Kompos lawan Penyakit tanaman
Teh kompos atau air ekstrak kompos ternyata dapat dipakai untuk melindungi tanaman dari penyakit/ patogen daun. Juga sebagai inokulan guna memperbaiki dan meningkatkan mikroflora tanah. Penelitian di mancanegara menunjukkan, ekstrak kompos efektif mengendalikan penyakit tanaman. Antara lain Phytophora infestants di kentang dan tomat,Botrytis cinerea di stroberi, Fusarium oxysporum, plasmopara viticola (embun tepung) di anggur, dan Sphaerotheca fuliginea (embun tepung) di mentimun.
Komponen aktif dalam ekstrak kompos yang telah dikenali termasuk bakteri (Bacillus), kapang (Sporobolmyces, dan Cryptococcus), serta jamur. Juga bahan kimia bersifat antagonis seperti phenol dan asam amino. Melalui sterilisasi, dan penyaringan nonaktif, ditunjukkan kemanjuran ekstrak kompos karena peran organisme hidup yang ada dalam larutan itu.
Pembuatannya sangat mudah. Kompos cukup direndam dalam air bersih. Perbandingan kompos dengan air adalah 1 : 5 hingga 1 : 8 (volume/volume). Setelah diaduk merata, air rendaman didiamkan hingga terjadi fermentasi. Suhu yang diperlukan sekitar 15oC-20oC. lamanya waktu ekstrasi dianjurkan antara 2 minggu hingga 21 hari. Namun, biasanya cukup selama 3 hingga 7 hari. Setelah waktu ekstraksi tercapai, campuran air dan kompos tadi disaring. Tujuannya memisahkan larutan dengan kompos padat. Larutan hasil saringan inilah yang digunakan menyirami daun tanaman.
sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2012/10/12/fungisida-dan-bakterisida-organik-495132.html
Cara membuat :Daun tembakau dihancurkan dengan mesin penghancur atau pisau menjadi serpihan kecil.
Aplikasi :Benamkan 200 kg serpihan limbah daun tembakau per hektar lahan di sekitar perakaran tanaman atau dibenamkan bersama pupuk.
Cara 6. Biji MimbaBahan :Biji mimba 20 gr atau daun mimba 50 gr
Deterjen atau sabun colek 1 gr
Air 1 liter
Cara membuat :Haluskan biji atau daun mimba. Jika ada, penghalusan bahan tersebut dapat menggunakan blender. Bahan tersebut dicampurkan dalam 1 liter air dan ditambahkan 1 cc deterjen cair atau sabun colek. Larutan diendapkan semalam dan keesokan harinya disaring. Larutan yang sudah disaring siap digunakan.
Aplikasi :Semprotkan larutan ke tanaman yang terserang penyakit. Apabila campuran daun atau biji mimba hendak diaplikasikan ke daerah perakaran maka campuran bahan tersebut tidak perlu disaring terlebih dahulu, tetapi langsung disiramkan ke daerah perakaran. Selain berperan sebagai pestisida nabati, bahan ini juga dapat berperan sebagai pupuk.
Cara 7. Daun Cengkih
(Ramuan untuk mengendalikan jamur Fusarium oxysporum penyebab penyakit busuk batang pada tanaman panili)
Bahan :Daun cengkih 50-100 gr
Cara membuat :Daun cengkih dihancurkan sampai berbentuk serbuk atau tepung.
Aplikasi :Taburkan dan benamkan tepung daun sengkih ke dalam tanah di sekitar perakaran tanaman sebanyak 50-100 gr per tanaman.
x Mengatasi busuk batang dan layu pada tomat
Pembuatan1. Cari daun bambu yang masih muda, ambil bersama pucuknya yang belum mekar
2. Cabut daun dan pucuk sebanyak dibutuhkan
3. Siapkan pula kunir dan bengle serta ember yang terbebas dari minyak dan garam
4. Lumatkan daun bambu
5. Kupas kunir dan bengle kemudian hancurkan
6. Rendamlah setiap 2 kg daun bambu dalam 10 liter air selama 6 jam atau lebih
7. Rendamlah ½ kg kunir dan ½ kg bengle masing-masing dalam 2 liter air
PenggunaanCampurkan 4 liter larutan kunir-bengle dan 10 lt larutan daun bambu. Tambahkan 10-20 lt air. Siramkan langsung pada tanaman dan media tanahnya. Daun bambu rendamannya bagus digunakan sebagai kompos.
(Pengalaman Iva A. UMY dalam Majalah Tani Lestari No. 5 ed. Nov-Jan 1998)
x Pengendalian dengan Jamur AntagonisJamur antagonis dikembangkan sebagai sebuah teknik untuk menggusur jamur penyebab penyakit pada tanaman. Jamur ini punya kemampuan berkembang biak dan daya adaptasi yang lebih baik dibandingkan jamur pentebab penyakit. Ada beberapa jenis jamur antagonis yang sudah ditemukan, namun yang terbukti paling efektif dan mudah dikembangkan selama ini oleh petani adalah jenis Trichoderma sp, yaitu penggusur jamur penyebab busuk akar pada aneka tanaman.
§ Jamur Trichoderma
Pembiakan cara 1.
Bahan :
1. Bekatul (dedak padi halus)
2. Biakan/inokulan jamur Trichoderma sp
Alat :
1. Alat pengukus
2. Plastik
3. Tampah
Cara membuat :
1. Katul diperciki air sampai macak-macak/tidak basah betul/pero.
2. Kukus sampai matang.
3. Dinginkan dan di ler/diratakan pada tampah yang bersih setinggi 10 cm.
4. Inokulasikan biakan jamur kemudian tutup rapat dengan plastik.
5. Simpanlah ditempat terlindung sinar matahari pada suhu kamar
Pembiakan cara 2.
Alat-Bahan yang dibutuhkan :
- Sekam atau bekatul
- Gula
- Soblok/kukusan
- Pemanas/kompor
- Kantong Plastik bening
Cara pembuatan :
1. Sekam / bekatul dikukus sampai mendidih
2. Kemudian angkat dan kering anginkan
3. Setelah dingin masukkan ke dalam plastik dan berikan jamur Tricoderma bersama larutan gula 0,1 % dan simpan dalam suhu kamar.
4. Tunggu selama 3 hari , kemudian lihat setelah 3 hari. Bilamana muncul benang-benang warna putih berarti pembuatan jadi
5. Jamur Tricoderma yang sudah tua/jadi akan berwarna hijau kehitaman
x Fungisida dan Bakterisida OrganikSederhana1. Siapkan daun rondo noleh, daun mindi, daun suren, daun tikusan, daun klereside, daun dan batang blekokan, kliko semboja, kliko pule, buah bawangan, daun kinang masing-masing sebanyak 1 kg kemudian ditumbuk halus dan dicampur air 5 liter
2. Siapkan jahe, laos, kunir masing-masing 1 kg kemudian ditumbuk halus dan dicampur air 2 liter
3. Campurkan larutan nomor 1 dan nomor 2 tersebut kemudian diperas dan disaring
4. Gunakan dengan dosis 2 sendok makan larutan dalam1 liter air kemudian disemprotkan pada bagian tanaman terserang.
5. Catatan : cocok untuk mengatasi aneka mikroorganisme pengganggu tanaman (jamur-bakteri)
Teh Kompos lawan Penyakit tanaman
Teh kompos atau air ekstrak kompos ternyata dapat dipakai untuk melindungi tanaman dari penyakit/ patogen daun. Juga sebagai inokulan guna memperbaiki dan meningkatkan mikroflora tanah. Penelitian di mancanegara menunjukkan, ekstrak kompos efektif mengendalikan penyakit tanaman. Antara lain Phytophora infestants di kentang dan tomat,Botrytis cinerea di stroberi, Fusarium oxysporum, plasmopara viticola (embun tepung) di anggur, dan Sphaerotheca fuliginea (embun tepung) di mentimun.
Komponen aktif dalam ekstrak kompos yang telah dikenali termasuk bakteri (Bacillus), kapang (Sporobolmyces, dan Cryptococcus), serta jamur. Juga bahan kimia bersifat antagonis seperti phenol dan asam amino. Melalui sterilisasi, dan penyaringan nonaktif, ditunjukkan kemanjuran ekstrak kompos karena peran organisme hidup yang ada dalam larutan itu.
Pembuatannya sangat mudah. Kompos cukup direndam dalam air bersih. Perbandingan kompos dengan air adalah 1 : 5 hingga 1 : 8 (volume/volume). Setelah diaduk merata, air rendaman didiamkan hingga terjadi fermentasi. Suhu yang diperlukan sekitar 15oC-20oC. lamanya waktu ekstrasi dianjurkan antara 2 minggu hingga 21 hari. Namun, biasanya cukup selama 3 hingga 7 hari. Setelah waktu ekstraksi tercapai, campuran air dan kompos tadi disaring. Tujuannya memisahkan larutan dengan kompos padat. Larutan hasil saringan inilah yang digunakan menyirami daun tanaman.
sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2012/10/12/fungisida-dan-bakterisida-organik-495132.html
Sponsored Links
Loading...
loading...